Categories
Uncategorized

Strategi Bridgestone Hadapi Tantangan Industri Otomotif 2025

Pabrik ban Bridgestone.

JAKARTA, KOMPAS.com – PT Bridgestone Indonesia optimistis menghadapi tantangan industri otomotif pada 2025 dengan strategi yang matang. Setelah mencatat industri yang melesu pada 2024, perusahaan melihat potensi pasar untuk kembali bangkit tahun ini. Presiden Direktur Bridgestone Indonesia Mukiat Sutikno mengatakan, bahwa tantangan utama pada 2024, seperti deflasi selama lima bulan berturut-turut dan target penjualan mobil yang meleset, menjadi pembelajaran penting. “Gaikindo menargetkan penjualan mobil di angka sekitar 1,1 juta kendaraan, namun hanya tercapai sekitar 866.000 kendaraan. Secara pasar, pencapaian kinerja tahun 2024 memang lebih rendah dibandingkan dengan tahun 2023,” ujarnya saat peluncuran ban Turanza 6 di Jakarta Pusat, Rabu (22/1/2025).

Meski begitu, Mukiat menilai ada indikasi pemulihan. Menurutnya, sejak Desember 2024, ada peningkatan dari segi penggantian ban, didorong oleh momen liburan akhir tahun. Hal ini menstimulasi penjualan ban dan retail lainnya. Untuk menghadapi tantangan industri otomotif pada 2025, PT Bridgestone Indonesia akan fokus pada beberapa strategi utama. Pertama, memperkuat logistik dan distribusi ke wilayah tier 2 di luar kota besar.

“Pertumbuhan tidak hanya bisa terjadi di kota-kota besar saja. Kami akan memastikan standar dan kualitas produk yang sama di semua wilayah,” tutur Mukiat.

Peluncuran produk baru Bridgestone Turanza 6 di Jakarta Pusat.

Kedua, perusahaan memastikan porsi ekspor tetap terjaga, dengan kontribusi ekspor dari pabrik di Karawang dan Bekasi mencapai sekitar 25%-26% dari total produksi. Untuk pasar OEM, porsi serupa juga dicatatkan, sementara replacement market berada di angka 45%-47%. PT Bridgestone juga berencana meluncurkan produk baru tahun ini. Meski belum memberikan detail, Mukiat memastikan inovasi akan terus menjadi prioritas untuk menjaga daya saing. “Kami cukup bersyukur karena berkat kerja keras tim, kami tetap mempertahankan posisi nomor satu di pasar passenger dengan pangsa sekitar 42%. Harapan kami, ini bisa terus bertumbuh lagi,” katanya.

Dengan strategi ini, PT Bridgestone Indonesia optimistis dapat menghadapi tantangan industri otomotif pada 2025 sekaligus memanfaatkan peluang pemulihan pasar.