Penulis: admin

  • IIMS 2025 Digelar Februari, Ini Bocoran Mobil Baru yang Meluncur

    IIMS 2025 akan digelar pada bulan Februari 2025.

    JAKARTA, KOMPAS.com – Indonesia International Motor Show atau IIMS akan kembali digelar tahun depan. Pameran otomotif itu akan digelar pada 13-23 Februari 2025, di JIExpo Kemayoran. Project Manager IIMS 2025 Rudi MF, mengatakan, IIMS 2025 akan lebih besar meliputi Gambir Expo. Ruang pamer juga jadi lebih banyak meliputi B1, B2, B3 untuk mobil dan C2 dan C3 untuk motor.

    IIMS Surabaya 2024

    “Kami buka Gambir Expo, sebagai penyelenggara bangga begitu banyak brand dari luar yang percaya market Indonesia, hingga areanya kami tambah hall B1, B2, B3 untuk beberapa brand mobil,” kata Rudy di Jakarta, Kamis, (12/12/2024). “Di hall C3 ini teman-teman brand motor dan sebagian motor listrik C2 termasuk juga Pahami dan aksesori. Lalu untuk brand yang belum kebagian tempat, kami akomodir pakai Gambir Expo,” ujarnya.

    Rudi mengonfirmasi bahwa IIMS 2025 akan jadi tempat hadirnya sejumlah merek mobil baru di Indonesia.

    Suasana pameran IIMS 2024

    “Akan ada beberapa merek baru dan rata-rata nanti ada di hall B yaitu B1, B2, dan B3 yang jelas ada lebih dari dua yang first debut di Indonesia. Bicara negara manufakturnya berasal dari China,” katanya. “Namun untuk mereknya belum bisa saya bicarakan karena menunggu time line dari mereka. Tapi ke depan Januari kita akan beretmu lagi untuk konferensi pers,” ujar Rudi.

  • Ford Mustang Mach E Mejeng di Indonesia, Simak Harganya

    Mustang Mach E

    Jakarta – Ford Mustang Mach-E First Edition ikut mejeng Indonesia International Motor Show (IIMS) 2022. Ternyata mobil tanpa asap itu juga sudah dijual dengan banderol miliaran rupiah.
    Seperti diketahui Ford Indonesia kini berada di bawah naungan RMA Group Indonesia sebagai distributor resmi. Namun Ford Mustang Mach-E First Edition itu tidak berada di bawah payung Agen Pemegang Merek, melainkan dibawa oleh dealer Sanny Auto Gallery.

    Ford Mustang Mach-E First Edition itu mejeng di booth Ikatan Motor Indonesia. Mobil berwarna Carbonized Grey itu sudah wara-wiri di akun instagram @sannyautogallery sejak Maret 2022. Berapa harganya?

    “Ford Mustang Mach E4X First Edition harga Rp 2,5 Miliar (off the road), unitnya ready,” kata Jaya perwakilan Marketing dari Sanny Auto Gallery saat dihubungi detikcom, Kamis (6/4/2022).

    Dikutip dari Carscoops, Ford Mustang Mach E First Edition sudah ludes terjual, karena edisinya terbatas. Edisi khusus ini meluncur dua bulan setelah Mach E diperkenalkan.

    Mustang Mach E

    Ada beberapa model yang ditawarkan Ford Mach E secara global, yakni Select, Premium, First Edition, California, dan GT.

    Khusus Mach E First Edition, terdapat fitur-fitur yang menjadi pembeda, di antaranya kaliper rem berwarna merah, power liftgate, dan panoramic glass roof.

    Sementara soal performa, Mach E First Edition tak bisa dianggap sebelah mata, sistem penggeraknya menggunakan All Wheel Drive. Lalu dibekali baterai 98,8 kWh yang sanggup memuntahkan tenaga 332 hp (338 PS), dan torsi 565 Nm. Kemampuannya ini lebih tinggi dari trim Mach E Select dan Premium.

    Soal akselerasi, mobil listrik bergaya crossover ini bisa berlari dari titik nol ke 96,5 km/jam hanya dalam waktu sekitar 5 detik. Lebih lanjut daya tempuhnya menawarkan jangkauan mengemudi sejauh 435 kilometer.

  • Analisis Auto Jago Indonesia Terhadap Pasar Otomotif Tanah Air di Tahun Ular (2025): Banjir Mobil China!

    car

    Menurut zodiak atau tahun kepercayaan China (Tiongkok), tahun 2025 menandai dimulainya Tahun Ular. Dikutip dari beberapa sumber, karakter hewan ini dianggap mewakili seekor ular yang muncul dari tanah setelah hibernasi.

    Dan menyiratkan terungkapnya sesuatu yang tersembunyi atau dimulainya suatu gerakan atau sesuatu yang baru. Tak hanya itu, di Jepang, ular dianggap sebagai pertanda keberuntungan karena mereka terus-menerus berganti kulit dan tumbuh, yang melambangkan pembaruan dan transformasi.

    Sektor otomotif juga demikian, informasi yang tim redaksi kami himpun dari awal tahun lalu menunjukkan prediksi bahwa: Industri otomotif akan menggeliat di tahun ini, terutama dengan hadirnya brand-brand baru asal Tiongkok. Indonesia banjir mobil China!

    Geely, Xpeng, Jaecoo, Changan, Kaiyi Auto, ORA adalah beberapa brand yang sudah menyatakan minatnya untuk serius di Tanah Air. Ke depan akan makin banyak pemain otomotif asal China. Singkat kata persaingan antar pabrikan sesama Tiongkok akan makin keras, bukan hanya China vs Everybody (pabrikan negara lain) tapi China vs China!.

    Pabrikan-pabrikan asal Negeri Tirai bambu ini pun menurut redaksi kami tak boleh terus-terusan berada di zona nyaman yakni Electric Vehicle (EV). Mereka harus mulai berpikir ke depan dengan mengembangkan strategi untuk menambah line-up NEV (New Energy Vehicle) mereka.

    Ingat! Mobil listrik sampai saat ini penjualan paling besarnya (80%) hanya di Jakarta. Itupun disebabkan oleh adanya kebijakan ganjil-genap. Pembeli mobil listrik juga bukan First Car Buyer, rata-rata pembeli mobil kedua maupun ketiga.

    Di daerah? Silahkan Anda lihat sendiri seberapa sering Anda berpapasan dengan EV maupun menemukan Charging Station Direct Current (DC) Ultra Fast Charging di daerah. Menurut redaksi kami, yang (sangat) diperlukan adalah DC Ultra Fast Charging.

    Pasti enggak mau dong, saat perjalanan jauh Anda isi ulang daya listriknya kelamaan? That’s Why DC Ultra Fast Charging menurut kami itu paling dibutuhkan untuk menunjang keberadaan mobil listrik di Tanah Air.

    Singkat kata, kalau ingin menguasai pasar Indonesia jangan terlalu bermimpi dengan kendaraan listrik, selain kurang cocok dengan infrastruktur negara kita, dan menurut redaksi Auto Jago Indonesia, kita akan tertinggal jauh dengan China dan Amerika yang memang siap sekali infrastrukturnya.

    Jadi, awal baru seperti apa yang mungkin kita lihat di Tahun Ular? Akankah kita menyaksikan sesuatu yang baru dan tak terduga, seperti seekor ular yang muncul entah dari mana? Kita tentu berharap pabrikan China akan membawa Hybrid maupun mobil berteknologi Plug-In Hybrid Electric Vehicle (PHEV) mereka.

    Ambil contoh Build Your Dreams (BYD). Awak redaksi kami yang kebetulan pernah berdinas ke sana sempat mencoba mobil listrik tersebut di markasnya BYD yakni di Shenzen, Guangdong, China. Dan kami terkesan sekali dengan PHEV BYD.

    PHEV buatan BYD ini tak main-main, karena mampu menghasilkan kehematan bahan bakar yang luar biasa tanpa meninggalkan performa akselerasinya. Yang kami coba adalah sebuah sedan BYD Seal, Denza D9, Fang Cheng Bao Leopard 5 dan truk kecil BYD dengan teknologi DM-i.

    Dengan potensi perkembangan yang tidak dapat diprediksi di banyak bagian Asia tahun ini, kita perlu tetap fleksibel dan beradaptasi dengan cepat, seperti ular. Auto Jago Indonesia akan tetap berkomitmen untuk menyampaikan berita otomotif dinamis yang dicari oleh pembaca kami. Welcome 2025!

  • BPS Prediksi Industri Otomotif Bertumbuh di 2025, Kenapa Gaikindo Tak Optimistis?

    BPS memprediksi industri otomotif tumbuh pada 2025 meski ada PPN 12 persen karena pasar ekspor menggeliat, tapi Gaikindo tidak terlalu optimistis

    Image of Tempo

    Badan Pusat Statistik memprediksi pertumbuhan pasar otomotif di Indonesia masih bisa bertumbuh di 2025, sejalan dengan permintaan ekspor yang terus menggeliat, meski di tengah tantangan dalam negeri yang cukup berat seperti adanya PPN 12 persen.

    “Ekspor produk kendaraan bermotor dan suku cadang kecuali sepeda motor cenderung memiliki tren positif mencapai 2,57 miliar dolar Amerika pada Q3-2024,” kata Direktur Neraca Produksi BPS Puji Agus Kurniawan pada kegiatan “Forwot Cars/Motorcycles of the Year 2024” pada Jumat, 20 Desember 2024 .

    Meski demikian, untuk produk sepeda motor dan juga perlengkapannya cenderung memiliki tren yang fluktuatif untuk periode sama.

    Namun, ia yakin bahwa industri otomotif masih memiliki gairah yang cukup kuat di tahun-tahun mendatang, meski adanya kenaikan pajak yang tergolong tidak sedikit jumlahnya.

    “Kalau sekarang kan PPN kita 11 persen, jadi kalau tahun besok 12 persen, saya rasa mereka yang mau beli kendaraan tidak terlalu pusing lah, karena naiknya 1 persen,” ujar dia seperti dikutip Antara.

    Sementara itu, pemerintah juga telah berkomitmen untuk memberikan solusi agar industri otomotif terus bergairah melalui pemberian insentif. Seperti pemberian insentif untuk mobil listrik berbasis baterai (battery electric vehicle/BEV) hingga mobil hibrida (hybrid electric vehicle/HEV).

    Dalam hal ini, pemerintah telah menetapkan kebijakan insentif untuk kendaraan berjenis hibrida melalui PPnBM DTp sebesar 3 persen. Kebijakan ini juga dimaksudkan untuk meningkatkan penjualan kendaraan jenis hibrida di Indonesia menyusul adanya kenaikan PPN sebesar 12 persen di tahun depan.

    Insentif lainnya juga pemerintah berikan seperti PPN DTP 10 persen untuk impor kendaraan mobil listrik completely knocked down (CKD), PPnBM DTP untuk impor mobil listrik completely built up (CBU) dan juga CKD sebesar 15 persen dan juga bebas bea masuk untuk impor mobil listrik secara CBU.

    Pasar Dalam Negeri Lesu

    Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat penurunan penjualan mobil sepanjang Januari hingga November 2024 secara keseluruhan di angka 784.788 unit. Angka ini turun sebesar 14,7 persen (year on year) dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya yang menyentuh angka 920.518 unit.

    Selain itu, penjualan retail periode tahun ini juga mengalami penurunan sebesar 11,2 persen (year on year) dari tahun 2023 berjumlah 908.473 unit menjadi 806.721 unit pada 11 bulan di tahun 2024.

    “Kami berharap penjualan mobil sampai akhir tahun 2024 dapat menyentuh 850 ribu unit, sebab angka tersebut telah direvisi dari sebelumnya 1,1 juta unit per tahun ini,” ujar Ketua Gaikindo Jongkie Sugiarto dalam keterangan tertulis, Senin, 9 Desember 2024.

  • HMID Jamin Suku Cadang Mobil Hyundai Lawas Tersedia hingga 10 Tahun

    HMID Jamin Suku Cadang Mobil Hyundai Lawas Tersedia hingga 10 Tahun

    PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) memastikan jika pihaknya akan menyediakan dan melayani permintaan konsumen soal suku cadang produk lama Hyundai. Seperti diketahui, HMID kini menjadi agen tunggal pemegang merek Hyundai di Tanah Air, kiprahnya baru 2 tahun namun strategi bisnisnya lebih tajam, salah satunya dengan investasi pembuatan pabrik sampai perakitan mobil listrik.

    Sebelum HMID memegang kendali merek mobil ini di Tanah Air, PT Hyundai Mobil Indonesia (HMI) lah yang mengurus seluruh sales dan aftersales. Pastinya ada beberapa model mobil Hyundai yang saat itu dibeli oleh konsumen, misalnya saja seperti Hyundai Tucson, Hyundai Grand Avega, H1 sampai Starex.

    Nah untuk model-model yang dulunya dijual oleh HMI, pihak HMID belum memasukkan kembali modelnya di pasar domestik. Tercatat sampai saat ini HMID hanya menawarkan 7 model saja yakni Hyundai Palisade, Hyundai Creta, Hyundai Kona EV, Hyundai Staria, Hyundai Ioniq EV, Hyundai Santa Fe, dan terakhir Hyundai Ioniq 5 yang jadi bintang di pameran otomotif Indonesia International Auto Show (IIMS) Hybrid 2022 di JIExpo, Jakarta.

    Hyundai H1 di GIIAS 2017

    Namun dijelaskan oleh Tony Hadiyanto, Head of Parts Department PT HMID konsumen yang memiliki produk lama Hyundai tak perlu khawatir soal ketersediaan onderdil dan layanan perbaikan kendaraan. Pihaknya akan terus menyediakan sparepart sebagai jaminan kepuasaan konsumen.

    “Untuk sparepart kita ada policy bahwa kita akan menjamin 10 tahun setelah produk itu sudah tak lagi diproduksi. Kita akan sediakan sparepart-nya, jadi jangan takut untuk pengguna Hyundai lama itu semua (part) masih ada dan kita siapkan,” katanya di JIExpo, Selasa (5/4).

    Lebih lanjut Tony mengatakan, untuk sparepart yang jenisnya fast moving khusus produk lama Hyundai dipastikan tersedia di seluruh jaringan servis Hyundai Indonesia. Nah, menariknya jangka waktu ketersediaan bisa saja diperpanjang sesuai kebutuhan konsumen.

    “Apalagi misalnya part itu adalah fast moving atau yang sering laku, pasti kita akan persiapkan lebih panjang,” pungkasnya.

    Santa Fe

    Jamin Sparepart dengan Syarat Ini

    Dijelaskan lebih rinci jika masa ketersediaan 10 tahun onderdil model Hyundai lama diambil berdasarkan waktu kapan model tersebut dinyatakan stop produksi. Misalnya Hyundai Tucson yang disetop produksi oleh ATPM lama pada 2015, maka HMID akan menyediakan seluruh onderdil hingga 2025 nanti.

    “HMID itu memang baru 2 tahun di Indonesia, tapi bagaimanapun juga sekarang kita adalah ATPM-nya Hyundai. Untuk model-model lama kita akan backup 10 tahun setelah run-off atau stop produksi oleh tempat yang lalu (HMI). Contohnya stop produksi di 2015, kita akan backup sampai 2025,” ucap Tony.

    Lantas buat kalian yang memiliki produk Hyundai lawas rasanya tak perlu khawatir lagi soal ketersediaan sparepart di pasaran. Kebutuhan onderdil baik fast moving maupun slow moving akan diupayakan penuh oleh HMID untuk kepuasan konsumen. (Kit/Tom)

  • Mesin Sekaliber Avanza, Harga Selisih 100 Jutaan dibanding Vios: Intip Sedan Keren Racikan Toyota

    Mesin Sekaliber Avanza, Harga Selisih 100 Jutaan dibanding Vios: Intip Sedan Keren Racikan Toyota

    Suara.com – Mobil sedan biasanya identik dengan harga mahal, dan kapasitas mesin yang tak kecil. Seperti Toyota Vios misalnya, yang dibekali dengan mesin 1.5 L dan harga yang hampir Rp 370 jutaan menurut situs resmi.

    Namun, sejatinya Toyota juga punya opsi lain untuk sedan murah, yang kapasitas mesinnya setara Toyota Avanza.

    Mobil tersebut adalah Toyota Yaris. Meski namanya sama dengan hatchback yang ada di Indonesia, namun di Arab Saudi, nama tersebut disandang oleh sedan 1.3 L. 

    Toyota Yaris sedan keluaran Arab Saudi, menawarkan performa yang tak kalah menarik dengan mobil-mobil sekelasnya.

    Toyota Yaris Sedan. (Toyota KSA)

    Dengan mesin 1.3L 4-silinder, Yaris sedan ini mampu menghasilkan tenaga maksimal 97 HP pada 6.000 RPM dan torsi maksimal 122 Nm pada 4.200 RPM.

    Mesin ini setara dengan yang digunakan pada Toyota Avanza, namun dengan sentuhan yang lebih modern.

    Dilengkapi dengan transmisi CVT dengan mode manual sequential, Yaris sedan menawarkan perpindahan gigi yang halus dan responsif.

    Dimensinya yang kompak, dengan panjang 4425 mm, lebar 1740 mm, dan tinggi 1480 mm, membuatnya mudah untuk bermanuver di jalanan perkotaan.

    Efisiensi bahan bakar mencapai 22.4 KM/L, dengan kapasitas tangki 40 liter, menjadikan mobil ini pilihan yang ekonomis dan ramah lingkungan.

    Fitur eksterior Yaris sedan meliputi spion samping berdaya listrik berwarna body dengan lipatan manual, roda alloy 15 inci, lampu depan LED, dan sistem kunci tanpa anak kunci (keyless entry) yang memudahkan akses masuk ke dalam mobil.

    Toyota Yaris Sedan. (Toyota KSA)

    Untuk hiburan, tersedia sistem audio layar sentuh 7 inci dengan Bluetooth, Apple CarPlay, USB port, dan empat speaker.

    Interior Yaris sedan dirancang dengan kenyamanan sebagai prioritas, termasuk kursi berbahan fabric, pendingin udara digital, ventilasi AC belakang, dan setir dengan kontrol audio.

    Fitur keselamatan juga diperhatikan dengan adanya kamera belakang, airbag untuk pengemudi dan penumpang depan, sistem rem ABS, BA, dan EBD, serta kontrol stabilitas kendaraan (VSC).

    Harga mobil ini berkisar di angka 63.135 riyal Saudi alias sekitar 272.4 juta rupiah, lebuh murah dari Vios yang dijual di angka 369 jutaan rupiah.

    Dengan harga yang lebih terjangkau dibandingkan Toyota Vios, sekitar 100 juta lebih murah, Yaris sedan menjadi pilihan menarik bagi mereka yang mencari sedan dengan performa tangguh dan fitur lengkap.

    Sayangnya Yaris versi sedan ini tidak hadir di Tanah Air, dan posisinya diisi oleh Vios yang lebih mewah.

  • Deretan mobil yang diprediksi meluncur pada tahun 2025

    Deretan mobil yang diprediksi meluncur pada tahun 2025

    Jakarta (ANTARA) – Tahun 2025, tampaknya industri otomotif banyak dihiasi dengan hadirnya jenama-jenama baru yang membawa kendaraan berbasis elektrifikasi penuh atau Battery Electric Vehicle (BEV) untuk semakin menambah varian bagi konsumen otomotif tanah air.

    Meski Indonesia pada tahun 2025 penuh dengan berbagai tantangan, pasar otomotif nyatanya tidak surut akan hadirnya kendaraan terbaru yang dihadirkan oleh produsen otomotif di Indonesia. 

    Kendaraan ramah lingkungan masih akan mendominasi iklim pasar otomotif di Indonesia di 2025. Mobil-mobil dari China dan Eropa serta Jepang juga dikabarkan akan meluncurkan kendaraan terbaru mereka untuk pasar Indonesia.

    Jenama asal Prancis, Citroen akan menghadirkan kendaraan terbaru mereka melalui Ciroen C3. Perusahaan Citroen di Indonesia ini sudah mengeluarkan harga untuk kendaraan yang diklaim memiliki suspensi yang sangat nyaman bagi pemiliknya.

    Citroen C3 MT yang dibadnerol mulai dari Rp 196 juta hadir dengan dimensi berukuran panjang 3.981 mm, lebar 1.733 mm, dan tinggi 1.604 mm serta punya kapasitas bagasi 315 liter.

    Mobil lima penumpang ini memiliki sistem suspensi yang dapat meredam guncangan di jalanan bergelombang. Varian mobil sebelumnya menggunakan mesin1,2L MT 1198 cc yang dapat menghasilkan tenaga hingga 81 hp dan torsi maksimum 113 Nm.

    Selain Citroen, PT Netta Auto Indonesia juga bakal menghadirkan dua kendaraan terbaru mereka yang akan menyapa para konsumen Indonesia di tahun 2025.

    Jenama asal China ini merencanakan kehadiran dua model dari compact SUV dan mid SUV. Di mana, model kendaraan tersebut sangat diminati oleh konsumen otomotif di tanah air dari tahun ke tahun.

    Meski begitu, pihaknya masih belum memberikan gambaran mengenai kendaraan yang nantinya akan dibawa ke pasar otomotif Indonesia di tahun 2025.

    Masih dari negara yang sama, PT Chery Sales Indonesia juga akan membawa brand terbaru mereka di pasar Indonesia, yakni Jaecoo melalui varian Jaecoo J7 yang memiliki tubuh bongsor.

    SUV bongsor ini dibekali dengan mesin berkapasitas 1.6 liter dengan tenaga yang dapat dihasilkan mencapai 194 hp dan torsi maksimum 290 Nm. Sementara untuk PHEV, Jaecoo J7 menggabungkan mesin berkapasitas 1.5 TGDi dengan motor listrik yang menghasilkan tenaga 347 PS dan torsi 525 Nm.

    Jenama China lainnya, Geely, juga bakal menghadirkan kendaraan terbarunya, pabrikan yang sempat menancapkan benderanya di Indonesia ini bakal membawa EX5 di tahun pertama mereka kiprah yakni 2025.

    Geely EX5 hadir dengan dimensi panjang 4.615 mm, lebar 1.901 mm, tinggi 1.670 mm, dan panjang sumbu roda yang membentang 2.750 mm yang sanggup mengangkut lima penumpang di dalamnya.

    SUV Elektrik ini mempercayakan tenaganya berasal dari motor listrik dengan paduan transmisi 11 in 1 Electric Drive yang mampu menghasilkan daya hingga 160 kW yang setara dengan 215 dk dengan torsi mencapai 320 Nm.

  • Maruti Suzuki Bersiap Luncurkan e Vitara di Bharat Mobility Expo 2025

    e Vitara

    Maruti Suzuki dikabarkan tengah bersiap meluncurkan e Vitara di ajang Bharat Mobility Global Expo 2025. Meski begitu, Suzuki Motor Corporation baru-baru ini telah memperkenalkan Suzuki e Vitara di Milan, Italia. 

    SUV listrik ini dirancang sebagai model yang diproduksi di India untuk pasar internasional. 

    Dengan mengusung konsep “Emotional Versatile Cruiser,” e Vitara menggabungkan teknologi canggih dengan desain modern dan elegan.

    Di tengah kemajuan elektrifikasi yang pesat, e Vitara dirancang untuk menjawab permintaan konsumen yang semakin beragam.

    President Suzuki Global, Toshihiro Suzuki, menyatakan bahwa perusahaannya akan terus memperluas lini BEV demi mengikuti tuntutan pasar yang terus berubah.

    “Setelah peluncurannya (e Vitara), kami akan terus memperluas jajaran BEV kami dan mengusulkan solusi mobilitas yang disesuaikan dengan kebutuhan negara dan wilayah tertentu,” jelas Toshihiro Suzuki.

    Kelengkapan Suzuki e Vitara

    Interiornya, memiliki perpaduan warna coklat dan hitam, dengan desain dasbor yang modern, serta layar besar sebagai unit utama yang terhubung hingga panel instrumen.

    Menariknya, masih ada beberapa tombol pengaturan fisik yang memudahkan pengoperasian saat berkendara.

    Jenama asal Jepang ini menyediakan eVitara dengan dua opsi kapasitas baterai Lithium Ferro Phosphate (LFP), yaitu 49kWh dan 61kWh, yang diharapkan dapat menempuh jarak hingga 250 mil (402km).

    Mobil ini juga ditawarkan dalam pilihan penggerak roda depan (2WD) dan 4WD dengan teknologi AllGrip-e.

    Baterai yang dipasang menyediakan tenaga untuk motor listrik dengan daya 106 kW (142 Hp) pada varian 2WD 49kWh, 128 kW (171 Hp) untuk tipe 2WD 61kWh, dan 135 kW (181 Hp) pada varian tertinggi, yaitu 4WD 61kWh.

  • Pabrik di Thailand Tutup, Suzuki Tambah Model CKD di Indonesia

    TANGERANG, KOMPAS.com – Suzuki Motor Corporation memutuskan untuk menutup pabrik mobilnya di Thailand pada akhir 2025 mendatang. Penutupan pabrik rupanya berdampak pada Suzuki Indonesia yang berencana menambah model rakitan dalam negeri. Dalam keterangan resmi perusahaan disebutkan, keputusan ini harus diambil Suzuki usai mengevaluasi struktur produksi global dan memilih untuk fokus ke pasar negara lain. Dari beberapa pertimbangan, pabrik Suzuki di Indonesia rupanya dipilih jadi basis produksi model baru CKD (Completely Knock Down) yang berorientasi ekspor.

    Minoru Amano, Presiden Direktur PT Suzuki Indomobil Motor saat berada di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024.

    Hal ini diungkap oleh Minoru Amano, Presiden Direktur PT Suzuki Indomobil Motor di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024.

    Amano sebelum di Indonesia, juga sempat menjabat sebagai Presiden Direktur Suzuki Motor Thailand pada 2019-2023. Ia menjelaskan penutupan pabrik didasarkan pada beberapa hal. Untuk diketahui, pabrik Suzuki Thailand beroperasi pada 2012. Hal ini didorong kebijakan Eco Car pada 2007 dari pemerintah Thailand. Sementara itu, Suzuki mulai membangun pabrik baru di Cikarang dan beroperasi pada 2015.

    Menurutnya, latar belakang pembangunan pabrik di Thailand dan Indonesia karena pertumbuhan penjualan pada 2010 yang meningkat pesat. Hal ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tapi juga negara-negara lain. “Tapi setelah pertumbuhan tersebut, penjualan mobil kini semakin melambat. Jadi tidak hanya Suzuki saja, merek-merek lain pun demikian. Jumlah unitnya tidak bertambah,” ujar Amano di Tangerang, Kamis (18/7/2024). “Akhirnya kami berpikir ulang harus bagaimana. Jadi kondisinya ada dua pabrik baru di Indonesia dan Thailand dengan kapasitas produksi cukup besar. Dengan kondisi pasar otomotif ASEAN, akhirnya kami putuskan untuk memusatkan produksi,” kata dia.

    Suzuki XL7 di GIIAS 2024

    Dari beberapa pertimbangan, akhirnya Suzuki Motor Corporation lebih memilih pabrik Indonesia dibandingkan Thailand. “Apalagi pabrik Indonesia sejarahnya sudah cukup panjang, kemudian produksinya juga dari pressing sampai assembling, dari hulu sampai hilir sudah terbentuk,” ucap Amano. “Kami juga sudah investasi dan menambah tenaga kerja, sehingga akan menambah dari brand value Suzuki itu sendiri,” ujarnya.

    Tampilan pabrik Suzuki di Cikarang dari udara

    Walaupun demikian, tanggung jawab Suzuki Indonesia menurutnya semakin besar. Karena pabrik di Tanah Air diproyeksikan untuk menjadi basis produksi pasar Asia Tenggara. “Karena kami berencana untuk memproduksi model yang tidak hanya untuk Indonesia tapi juga untuk ASEAN. Ketika itu diputuskan untuk produksi dalam negeri, kami juga akan berorientasi buat pasar ekspor,” kata Amano. “Kami memang harus (menambah produksi model CKD). Jadi tanggung jawab kami memang jadi lebih besar. Modelnya belum bisa dipastikan, tunggu pengumuman nanti,” ucap dia.

  • Chery Indonesia Siap Ramaikan Segmen Hybrid di 2025

    Chery Resmi Luncurkan Tiggo 9, Harganya Mulai Rp 300 Jutaan (Carnewschina)

    Chery Sales Indonesia (CSI) menyatakan siap menambah model baru untuk pasar otomotif nasional pada 2025. Penambahan model baru menjadi strategi Chery untuk menggairahkan pasar yang diprediksi bergerak lebih berat akibat kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

    Di sektor otomotif, mobil hybrid akan mendapat insentif PPnBM DTP sebesar 3 persen. Aturan ini sendiri mulai diterapkan pada 1 Januari 2025 dan akan berlangsung selama satu tahun.

    Celah inilah yang akan dimanfaatkan Chery agar roda bisnisnya bisa melaju kencang. Mereka pun bersiap meluncurkan produk baru yang berbasis mesin hybrid.

    “Tahun depan, tahun yang challenging, cuma kami tetap optimistis karena beberapa kebijakan pemerintah sejalan dengan visi Chery. Dengan beberapa teknologi yang kami punya, kami merasa di tahun depan mampu bersaing di industri otomotif nasional,” terang Rifkie Setiawan, Head of Brand Department PT Chery Sales Indonesia saat ditemui di Kawasan SCBD, Jakarta, baru-baru ini.

    “Di 2025 kami akan ada beberapa product launch dengan beberapa powertrain yaitu hybrid dan PHEV dari varian Tiggo Series,” tambah Rifkie.

    Sayangnya ia tidak menyebut secara rinci model apa yang bakal dirilis nanti, pun demikian dengan waktu peluncurannya. Namun diperkirakan model yang bakal datang adalah Tiggo 8 ataupun Tiggo 9.

    “Untuk waktu peluncurannya, ditunggu saja,” katanya.

    Tak Ada Model Mobil Listrik

    Terkait model lain, Rifkie tidak menerangkan lebih lanjut, namun yang pasti tidak ada model mobil listrik terbaru yang bakal dihadirkan Chery di tahun depan.

    “Untuk EV kami akan fokus di dua model ini dulu, Omoda E5 dan Chery J6,” ujarnya

    “Tahun ini merupakan achievement EV buat Chery, dan kami berharap di tahun depan EV masih jadi backbone dan juga akan menjadi support kami untuk unit PHEV dan HEV,” sambungnya lagi.

    Sekadar informasi, penjualan mobil Chery di sepanjang ini tercatat cukup apik. Setidaknya, 5.000 unit mobil listrik Chery telah didistribusikan hingga akhir tahun ini.