Toyota menyambut baik awal tahun 2025 ini dengan semangat menggebu-gebu. Bahkan pabrikan asal Jepang ini bilang kalau mereka optimis terhadap perkembangan pasar mobil Indonesia di tahun 2025.
“Disclaimer ya sekali lagi saya bukan pengamat ekonomi gitu ya, tapi memang sangat tergantung dari faktor ekonomi, ada beberapa faktor yang kita lihat,” buka Anton Jimmi Suwandy, selaku Direktur Pemasaran PT Toyota-Astra Motor (TAM).
Anton, begitu biasa tim redaksi kami sapa pun menjelaskan hal itu karena beberapa faktor, “Satu faktor positif adalah tahun (2025) adalah tahun setelah tahun politik, biasanya tahun setelah tahun politik biasanya demand, market, dan ekonomi akan berkembang,” jelas Anton.
“Jadi harapan kita itu (semua) adalah faktor positif yang (dapat) mendorong market untuk berkembang,” kata pria berkacamata yang suka mobil dengan desain rendah nan aerodinamis ini (sedan atau mobil sport).
Namun itu bukan tanpa tantangan, “Tapi kita tidak pernah mengalami kenaikan pajak yang seperti di awal tahun 2025, kalau sesuai rencana yang seperti sekarang, saya tidak hanya bicara soal PPN 12%,” tutur Anton.
“Tapi on top of that ada opsen yang nilainya besar, ada yang bilang 5%, ada yang bilang 6%, ada yang bilang 7% dan itu sangat signifikan, jadi kalau sampai benar itu terjadi nilainya segitu, apakah memang kenaikan dari ekonomi tadi itu bisa lebih tinggi dibandingkan dengan impact dari ini (pajak dan opsen) ini sendiri,” kata pria kelahiran tahun 1977 ini.
“Banyak hitung-hitungan lah simpelnya, kira-kira minimum (kenaikan) 20% kalau memang opsen ini terjadi, karena harapan kita (akibat) dari opsen ini (pajak) tidak naik seperti dugaan kita, kedua pertumbuhan ekonomi juga bisa tumbuh better dari tahun-tahun sebelumnya,” tutup Anton ke redaksi Auto Jago Indonesia.