Jakarta, CNBC Indonesia – Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza buka suara terkait kebijakan penerapan opsen atau pungutan tambahan pajak oleh pemerintah daerah. Lewat kebijakan opsen ini, harga kendaraan on the road (OTR) berpotensi naik belasan hingga puluhan juta rupiah, termasuk kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN).
“Ya sempat kita singgung dalam Rakor dengan Menko Perekonomian dan kemungkinan akan kita tidak lanjuti pembicarannya dengan Kementerian Dalam Negeri. Mudah-mudahan bisa diselesaikan dalam waktu cepat, Dan pasti akan melibatkan asosiasi,” katanya menjawab pertanyaan CNBC Indonesia usai Link and Match IKM Komponen Otomotif di kantor Kemenperin, Selasa (10/12/2024).
Gara-gara opsen pajak, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) merajuk karena berpotensi membuat penjualan mobil di tahun 2025 jeblok. Namun, meski ada tantangan yang tidak mudah, Faisol memberi bocoran bahwa di tahun depan penjualan mobil tahun depan bisa kembali 1 juta unit seperti tahun lalu.
“Tahun ini industri otomotif berbeda dengan tahun kemarin, ada banyak situasi di pasar yang menyebabkan target penjualan industri otomotif sedikit terkoreksi, yang menurut laporan Gaikindo sampai akhir tahun penjualan di 850 ribu unit, sedikit di bawah target, tapi rencana target ini di tahun depan kembali ke 1 juta bahkan lebih, semoga bisa tercapai,” kata Faisol.
Di tahun ini penjualan mobil anjlok, bahkan Gaikindo harus menurunkan target karena kesulitan berjualan. Semula target penjualan mobil 2024 di 1,1 juta unit, namun belakangan turun menjadi 850 ribu unit. Tantangan yang dihadapi industri otomotif pun makin terasa di tahun depan.
“Semua ini, itu tentu ada banyak persoalannya. Tentulah, tidak hanya secara nasional, tapi banyak aspek, aspek global, lantai pasok global, situasi ekonomi global, yang mau tidak mau makin tidak menentu, Tentu ini harus disikapi agak serius buat kita semua. Karena biasanya setiap tantangan itu adalah kesempatan. Kalau tantangannya yang besar, berarti kesempatan yang juga besar,” ujar Faisol.
Sebelumnya Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Kukuh Kumara memperkirakan penurunan penjualan akibat opsen pajak bahkan bisa seperti masa kelam pandemi. Kala itu penjualan mobil sangat jatuh.
“Kalau itu diberlakukan, pasti turunnya akan tajam. Pada tahun ini saja, kita sudah revisi target dari 1 juta unit ke 850 ribu unit. Kalau ada opsen pajak dan PPN 12 persen, bisa jadi kita akan sama dengan saat pandemi, yaitu sekitar 500 ribu,” katanya.