Categories
Uncategorized

Perkembangan Mobil Listrik di Indonesia

Mobil listrik Wuling E100 di GIIAS 2018.

Perkembangan teknologi di industri otomotif kian beragam, termasuk di dalamnya mobil ramah lingkungan seperti hybrid sampai listrik murni. Di dunia, tak terkecuali Indonesia ikut merasakan majunya era tersebut. Apalagi, Indonesia memiliki populasi penduduk terbesar keempat di dunia yang merupakan pasar potensial. Emerging market adalah istilah yang disematkan karena pasar di Tanah Air terus tumbuh.Untuk saat ini di Indonesia juga sudah mempunyai beberapa merk dan tipe-tipe mobil yang bertenaga listrik.

Selama ini sebagian besar pasar otomotif Indonesia diisi produk-produk dari pabrikan Jepang. Pada 2019 akumulasi penjualan mobil mencapai 1,043 juta unit. Walaupun penjualan menurun karena pandemi, tetapi diyakini pasar akan kembali bergairah setelah pandemi usai. Posisi Indonesia terkenal sebagai penghasil nikel nomor satu di dunia dan sangat diuntungkan dengan berkembangnya mobil listrik. Keuntungan itu bisa berlipat lipat seandainya Indonesia mampu mengolahnya menjadi produk akhir berupa baterai. Tidak terlalu muluk seandainya Indonesia serius ingin menjadi negara penghasil baterai mobil listrik, mengingat selama ini telah ada industri baterai untuk produksi elektronik. Indonesia bisa menarik investasi baru untuk pengembangan baterai mobil listrik atau menarik tambahan investasi agar pabrikan baterai elektronik juga mengembangkan baterai untuk mobil listrik.

Dengan keunggulan bahan baku baterai, seharusnya lebih mudah juga bagi Indonesia bisa menarik investasi pengembangan mobil listrik. Karena baterai adalah komponen yang sangat penting dan dominan dalam mobil listrik. Secara rata-rata berat baterai mencapai 25% dari berat mobil. Pabrikan-pabrikan Jepang ini telah memiliki skema pergantian teknologi ke mobil listrik. Dalam beberapa tahun ke depan mereka akan siap melempar ke pasaran. Dengan demikian, walaupun teknologi otomotif telah berubah, sepertinya pasar mobil listrik Indonesia ke depan tetap akan banyak diwarnai olah produk pabrikan Jepang.

Tapi bukan hanya Jepang, karena merek asal Eropa, Amerika Serikat (AS) hingga China pun akan mengikuti perkembangan teknologi tersebut. Sebagai informasi, SAIC-GM-Wuling dilaporkan China Daily pekan lalu akan mulai memproduksi mobil listrik di Indonesia pada akhir 2022. Hal ini bagian dari strategi menjual mobil listrik di luar China pada tahun yang sama.

Leave a Reply

Your email address will not be published.