Kategori: Uncategorized

  • Chery Coba Peruntungan di Pasar Hybrid Indonesia di Tahun 2025

    Chery Sales Indonesia (CSI) mengungkapkan rencana untuk menambah variasi model baru di pasar otomotif Indonesia pada tahun 2025. Penambahan ini merupakan bagian dari strategi Chery untuk merangsang pasar yang diperkirakan akan mengalami tekanan akibat peningkatan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

    Dalam sektor otomotif, mobil hybrid akan mendapatkan insentif PPnBM DTP sebesar 3 persen. Kebijakan ini akan mulai diberlakukan pada 1 Januari 2025 dan berlangsung selama satu tahun. Chery berencana memanfaatkan kesempatan ini untuk mempercepat pertumbuhan bisnis mereka dengan meluncurkan produk baru berbasis mesin hybrid.

    “Tahun depan, tahun yang challenging, cuma kami tetap optimistis karena beberapa kebijakan pemerintah sejalan dengan visi Chery,” ucap Rifkie Setiawan, Head of Brand Department PT Chery Sales Indonesia, saat ditemui di Kawasan SCBD, Jakarta, baru-baru ini.

    “Dengan beberapa teknologi yang kami punya, kami merasa di tahun depan mampu bersaing di industri otomotif nasional,” lanjutnya. Rifkie juga menambahkan bahwa di tahun 2025, mereka akan meluncurkan beberapa product launch dengan berbagai pilihan powertrain, termasuk hybrid dan PHEV dari varian Tiggo Series.

    Sayangnya, ia tidak mengungkapkan detail lebih lanjut mengenai model yang akan dirilis, termasuk waktu peluncurannya. Namun, ada spekulasi bahwa model yang akan datang adalah Tiggo 8 atau Tiggo 9. “Untuk waktu peluncurannya, ditunggu saja,” pungkasnya.

    Tidak ada kendaraan listrik yang tersedia

    Terkait dengan model lain, Rifkie tidak memberikan penjelasan lebih lanjut. Namun, yang jelas adalah bahwa Chery tidak akan meluncurkan model mobil listrik terbaru pada tahun depan. “Untuk EV kami akan fokus di dua model ini dulu, Omoda E5 dan Chery J6,” ujarnya.

    Ia menambahkan, “Tahun ini merupakan achievement EV buat Chery, dan kami berharap di tahun depan EV masih jadi backbone dan juga akan menjadi support kami untuk unit PHEV dan HEV.” Hal ini menunjukkan komitmen Chery untuk mengembangkan kendaraan listriknya di pasar.

    Selain itu, penjualan mobil Chery selama tahun ini menunjukkan hasil yang memuaskan. Setidaknya, sebanyak 5.000 unit mobil listrik Chery telah berhasil didistribusikan hingga akhir tahun ini. Ini merupakan pencapaian yang cukup signifikan bagi perusahaan. Dengan fokus yang jelas pada model Omoda E5 dan Chery J6, Chery berupaya untuk memperkuat posisinya di segmen kendaraan listrik. Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing Chery di pasar otomotif yang semakin ketat.

  • QJMotor mulai ekspansi pasar Indonesia di tahun 2025

    QJMotor mulai ekspansi pasar Indonesia di tahun 2025

    Jakarta (ANTARA) – Pasar otomotif roda dua kembali diramaikan dengan jenama baru asal China, yakni QJMotor dengan memulai pembangunan pabrik mereka di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat pada Februari 2025.

    Tidak hanya itu saja, pihaknya juga telah melakukan penandatangan kerja sama dengan beberapa diler resmi QJMotor di Indonesia yang diharapkan dapat memenuhi permintaan lokal dan berkontribusi terhadap pertumbuhan industri otomotif Indonesia.

    QJMotor, yang terkenal akan inovasi dan kualitasnya, bersemangat untuk hadir di jalanan Indonesia.  Kami yakin kemitraan ini akan menjadi mesin yang kuat, membawa sepeda motor kami ke hati pengendara Indonesia. Dengan keahlian lokal dealer kami dan daya tarik global merek ini, kami akan menciptakan pengalaman berkendara roda dua yang unik,” kata Presiden Direktur QJMotor, Felix Huang melalui keterangan resminya, Kamis.

    Di Indonesia, QJMotor baru akan memulai kegiatan pemasarannya pada Februari 2025 mendatang yakni pada ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025 dengan beragam produk anyar mereka di ajang tersebut.

    Untuk diketahui, QJMotor dalam dunia roda dua telah memiliki sejarah yang panjang di global. Jenama ini juga sering mengikuti kegiatan bergengsi di ajang balap seperti Moto3, Moto2, dan World Superbike (WSBK).

    Jenama yang telah berdiri sejak tahun 1985 ini, telah meraih kesuksesan di pasar internasional. Melalui inovasi berkelanjutan dan komitmen terhadap kualitas produk yang sudah banyak diakui secara global.

  • Pasar Otomotif RI dan Ekspor Mobil di 2025 Diprediksi Tumbuh

    Direktur Neraca Produksi Badan Pusat Statistik Puji Agus Kurniawan mengatakan pasar otomotif di Indonesia dan ekspor diprediksi bertumbuh di 2025.

    Jakarta, CNN Indonesia — Direktur Neraca Produksi Badan Pusat Statistik Puji Agus Kurniawan mengatakan pasar otomotif di Indonesia diprediksi bertumbuh di 2025. Permintaan ekspor juga disebut akan terus menggeliat di tahun depan.
    Menurutnya, meningkatnya permintaan otomotif domestik dan ekspor meski di tengah tantangan dalam negeri yang cukup berat seperti adanya PPN 12 persen dan juga pungutan pajak tambahan opsen di beberapa daerah berlaku di awal 2025.

    “Ekspor produk kendaraan bermotor dan suku cadang kecuali sepeda motor cenderung memiliki tren positif mencapai 2,57 miliar dolar Amerika pada Q3-2024,” kata Puji di Jakarta (20/12) dikutip dari Antara.

    Puji menyampaikan keyakinan bahwa industri otomotif masih memiliki gairah yang cukup kuat untuk di tahun-tahun mendatang, meski ada beberapa sejumlah kebijakan untuk produk kendaraan.

    “Kalau sekarang kan PPN kita 11 persen, jadi kalau tahun besok 12 persen, saya rasa mereka yang mau beli kendaraan tidak terlalu pusing lah, karena naiknya 1 persen,” ujar dia.

    Insentif mobil hybrid produksi lokal


    Sebelumnya pemerintah mengumumkan paket insentif untuk kendaraan elektrifikasi sebagai solusi untuk mendongkrak industrinya, seperti pemberian insentif untuk mobil listrik berbasis baterai (battery electric vehicle/BEV) hingga mobil hibrida (hybrid electric vehicle/HEV).

    Pemerintah telah menetapkan kebijakan insentif untuk kendaraan berjenis hibrida melalui PPnBM DTp sebesar 3 persen. Kebijakan ini juga dimaksudkan untuk meningkatkan penjualan kendaraan jenis hibrida di Indonesia menyusul adanya kenaikan PPN sebesar 12 persen di tahun depan.

    Insentif lainnya juga pemerintah memberikan seperti PPN DTP 10 persen untuk impor kendaraan mobil listrik completely knocked down (CKD), PPnBM DTP untuk impor mobil listrik completely built up (CBU) dan juga CKD sebesar 15 persen dan juga bebas bea masuk untuk impor mobil listrik CBU.

    Ekspor mobil meningkat


    Pada 2023, Gaikindo mengumumkan jumlah ekspor kendaraan buatan Indonesia mencapai 505.134 unit atau naik 6,7 persen dibandingkan tahun lalu yang tercatat 473.602 unit.

    Untuk tahun ini, ekspor kendaraan dari Indonesia diprediksi tembus 1 juta unit.

    “Kita harapkan jumlah ekspor tahun ini bisa menyentuh angka 500 ribu unit atau kita juga sangat berharap bisa menyentuh angka 1 juta unit,” kata Kukuh Kumara di Jakarta,

  • Strategi Toyota Hadapi PPN 12 Persen, Jaga Kenaikan Harga Mobil

    Toyota Avanza

    SURABAYA, KOMPAS.com – Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang berlaku mulai tahun depan menjadi 12 persen memberikan tantangan tersendiri bagi industri otomotif, termasuk PT Toyota Astra Motor (TAM). Menyikapi perubahan ini, Direktur Pemasaran TAM Anton Jimmy Suwandi, mengungkapkan bahwa meskipun tarif PPN mengalami kenaikan 1 persen, perusahaan berusaha untuk menjaga harga jual mobil tetap stabil. “Agak susah ya, karena kalau bicara PPN kan jelas, 11 persen jadi 12 persen pada tahun depan,” ujar Anton di Surabaya.

    Toyota Corolla Cross Hybrid GR Sport
    Toyota Corolla Cross Hybrid GR Sport(KOMPAS.com/Adityo)

    “Kita sekarang sedang bicara dengan pihak pabrikan, dari Toyota sendiri kita sedang berusaha untuk mempertahankan semaksimal mungkin supaya tidak ada kenaikan harga dari kami,” tambahnya.

    Hal ini menjadi fokus utama perusahaan, mengingat di tahun-tahun sebelumnya, kenaikan harga mobil biasanya terjadi pada awal tahun karena penyesuaian berbagai faktor biaya. Di samping itu, pemerintah juga memastikan Upah Minimum Provinsi (UMP) juga naik 2025. “Biasanya awal tahun kami akan menaikkan harga karena biaya juga naik. Karena kan gaji UMP juga naik ya? Jadi, sebagai akibatnya harusnya harga akan naik dari kami,” ucapnya. Namun perseroan kini tengah berupaya keras untuk menghindari kenaikan harga yang signifikan. “Kami sedang diskusi dengan manufaktur untuk tidaklah menaikkan harga dari kami, untuk mengurangi supaya tadi kenaikan 1 persen itu, atau kenaikan-kenaikan yang lain itu tak terlalu dirasa tinggi oleh masyarakat,” kata Anton.

    Pabrik Toyota yang ada di Turki.

    Selain itu, Anton juga berharap agar pemerintah dapat memberikan insentif yang dapat membantu meredam dampak kenaikan pajak ini. “Kami juga berharap supaya insentif dari pemerintah pusat, atau pemerintah daerah itu akan bergulir segera di bulan Januari, supaya akhirnya mungkin kenaikan itu, ya kira-kira tetap akan ada kenaikan, tapi masih di level yang acceptable dari sisi masyarakat,” katanya. Meski demikian, Anton menambahkan bahwa situasi ini masih sangat dinamis. Ia berharap akan banyak hal-hal positif yang akan datang ke depan sehingga memberikan dampak baik bagi konsumen.

  • Jetour T2 Dipastikan Meluncur di Indonesia Tahun pada 2025

    PT Jetour Motor Indonesia (JMI) akan bergerak lebih agresif pada 2025, dengan meluncurkan beberapa mobil baru.

    Jetour

    Liputan6.com, Jakarta – PT Jetour Motor Indonesia (JMI) akan bergerak lebih agresif pada 2025, dengan meluncurkan beberapa mobil baru. Pabrikan asal Tiongkok ini, memang di Tanah Air sudah memiliki dua model, yaitu Dashing dan X70 Plus.

    Dijelaskan Marketing Director PT JMI, Moch Ranggy Radiansyah, untuk 2025, Jetour memastikan bakal membawa kendaraan off-road terbarunya.

    “Kita tahun depan akan ada Jetour T2. Ini masuk ke Travel series yang boxy SUV. Itu di Indonesia pun akan jadi road test pertama untuk right-hand drive,” ujar Ranggy, di sela-sela media test drive Jetour X70 Plus, di Bogor, Jawa Barat.

    Namun, memang belum ada informasi merinci terkait detail waktu Jetour T2 ini hadir di Indonesia. Bicara variannya, model ini akan ada untuk mesin konvensional atau ICE dan juga hybrid atau plug-in hybrid electric vehicle (PHEV).

    “T2 pun kita datang dengan ICE, nanti akan ada model hybridnya. Kehadirannya untuk menambah pilihan konsumen di Indonesia,” tegasnya.

    Di China, Jetour T2 ini dipersenjatai oleh sistem PHEV. Terdiri dari kombinasi mesin Acteco 1,5 turbo GDI generasi kelima dan motor sinkron magnet permanen, yang dipadukan dengan DHT 3 kecepatan.

    Jetour T2 Dark Warrior

    Rangkaian ini membuat Jetour T2 memiliki tenaga gabungan maksimum sebesar 280 kW atau 380,6 PS dan torsi puncak keseluruhan sebesar 610 Nm.

    Selain itu, tipe terendah serta menengah dilengkapi dengan paket lithium iron phosphate 26,7 kWh besutan CALB-Tech. Baterai memberikan jangkauan listrik murni (metode CLTC) sejauh 129 km.

    Model kelas atas dilengkapi dengan paket baterai lithium iron phosphate sebesar 43,24 kWh buatan CATL. Ia dapat memberikan jangkauan jelajah (EV mode) sejauh 208 km.

  • Indomobil: Industri otomotif 2025 penuh dengan tantangan

    Indomobil: Industri otomotif 2025 penuh dengan tantangan

    Jakarta (ANTARA) – CEO PT Indomobil National Distributor Tan Kim Piauw mengatakan 2025, industri otomotif Indonesia memiliki tantangan yang cukup luar biasa dengan adanya regulasi Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12 persen.

    “Tahun 2025, memang tantangannya tidak mudah juga dengan faktor-faktor tadi. Dan bagusnya ini bukan dialami oleh kita sendiri, tapi semua pemain otomotif yang ada di Indonesia,” kata Tan Kim Piauw disela-sela kegiatan Media Gathering di Jakarta, Rabu.

    Tidak hanya PPN 12 persen yang menjadi isu nasional dan dianggapnya dapat mengganggu industri otomotif tanah air, penambahan pajak Opsen juga secara tidak langsung dapat menumpulkan daya beli konsumen tahun depan.

    Untuk menjawab tantangan tersebut, pihaknya akan terus menjalankan program yang mengedepankan untuk memberikan pengalaman berkendara bagi para pelanggannya di Indonesia melalui Comfort Experience Challenge Drive.

    Program tersebut dikatakan sangat berhasil untuk memberikan pengelaman berkendara kepada konsumen yang belum mengetahui secara detil keunggulan dari kendaraan-kendaraan yang dipasarkan Citroen di Indonesia.

    “Pertama, kita seperti yang tadi saya ceritakan, kita masih sama akan menjalankan Citroen customer experience. Jadi semakin banyak orang mengenal produk Citroen,” ujar dia.

    Sementara itu, Citroen Indonesia memiliki capaian yang cukup gemilang di tahun 2024. Sepanjang tahun ini, pabrikan otomotif asal Prancis ini telah sukses menghadirkan 22 diler resmi dan 13 Citroen Experience Center.

    Sebagaimana diketahui bersama, Presiden Prabowo Subianto pada 6 Desember 2024 menegaskan, sesuai undang-undang, PPN 12 persen akan diterapkan mulai awal tahun 2025. Namun penerapan kebijakan perpajakan tersebut akan dilakukan secara selektif.

    Menurut Kepala Negara, kenaikan PPN hanya akan diterapkan pada barang mewah. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, rincian barang mewah yang dikenakan PPN 12 persen akan diatur lebih lanjut dalam Peraturan Menteri Keuangan.

  • Indonesia Akan Kedatangan 6 Merek Mobil Baru Lagi Tahun 2025

    Ilustrasi pabrik mobil Jetour di China. Foto: Jetour

    Wakil Komisaris Utama PT Handal Indonesia Motor (HIM), Jongkie Sugiarto membeberkan akan ada enam merek mobil baru lagi yang datang ke Tanah Air tahun depan, dan siap melakukan aktivitas perakitan lokal.

    “Mudah-mudahan kita (brand) yang baru itu sudah ada enam merek lagi. Macam-macam, ada ICE (Internal Combustion Engine/konvensional) dan listrik juga ada,” ucap Jongkie ditemui di ICE BSD, Tangerang belum lama ini. PT HIM saat ini mengandalkan fasilitas produksi yang berlokasi di Pondok Ungu, Bekasi dengan luas 12 hektare dan punya kapasitas produksi maksimal sebesar 30 ribu unit per tahun. Perusahaan kini juga tengah membangun pabrik baru.”Nanti kami akan menyusun pembagian produksi antara pabrik baru dan yang lama. Model yang bodinya sudah dicat akan diproduksi di pabrik baru, semua disesuaikan dengan kebutuhan merek dan model kendaraan,” jelas Jongkie.

    Suasana produksi massal perdana mobil listrik Neta V-II oleh PT Neta Auto Indonesia dan PT Handal Indonesia Motor di Pondok Ungu, Bekasi, Jumat (31/5/2024). Foto: Sena Pratama/kumparan

    Fasilitas produksi HIM tersebut bertempat di Integrated Industrial Park (IIP) Karawang, Jawa Barat dengan lahan seluas 38 hektare dan diproyeksikan memiliki kapasitas produksi hingga 90 ribu unit per tahun.

    “Nanti akan beroperasi mulai Februari-Maret tahun depan untuk model yang bodinya sudah dicat karena fasilitas paint shop itu baru selesai bulan Juli, setelahnya itu sudah bisa rakit dan cat juga,” kata Jongkie.Merek-merek yang sudah melakukan perakitan Completely Knocked Down (CKD) dan Semi Knocked Down (SKD) di PT HIM sudah ada Chery, Neta, dan yang terbaru Jetour. Model-modelnya seperti Chery Tiggo dan Omoda, serta Neta V-II.

    PT Chery Sales Indonesia (CSI) melakukan seremoni roll out unit mobil listrik Chery Omoda E5 secara perdana di pabrik PT Handal Indonesia Motor, Bekasi (2/12/2023). Foto: Sena Pratama/kumparan

    Sayangnya, Jongkie masih enggan membeberkan lebih detail enam merek yang dimaksud, tetapi tiga pabrikan diduga Geely, Zeekr, dan Xpeng bakal memanfaatkan fasilitas perakitan Handal lebih dahulu.

    Di industri otomotif, Handal merupakan salah satu pemain lama. Bermula pada 1975 dengan nama PT Zastam Motor Indonesia yang dikenal merakit model-model Nissan dan pada tahun 2000 berganti menjadi PT Hyundai Indonesia Motor.

    Model terakhir yang dirakit adalah Hyundai H-1 sebelum perusahaan mengubah namanya menjadi PT Handal Indonesia Motor dan mulai memproduksi mobil-mobil lansiran pabrikan China saat ini.

  • Pajak Berat, Wamenperin Pede Penjualan Mobil 1 Juta Unit di 2025

    Penjualan Mobil Bekasi di WTC Mangga Dua (CNBC Indonesia/Sandy Ferry)

    Jakarta, CNBC Indonesia – Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza buka suara terkait kebijakan penerapan opsen atau pungutan tambahan pajak oleh pemerintah daerah. Lewat kebijakan opsen ini, harga kendaraan on the road (OTR) berpotensi naik belasan hingga puluhan juta rupiah, termasuk kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

    Ya sempat kita singgung dalam Rakor dengan Menko Perekonomian dan kemungkinan akan kita tidak lanjuti pembicarannya dengan Kementerian Dalam Negeri. Mudah-mudahan bisa diselesaikan dalam waktu cepat, Dan pasti akan melibatkan asosiasi,” katanya menjawab pertanyaan CNBC Indonesia usai Link and Match IKM Komponen Otomotif di kantor Kemenperin, Selasa (10/12/2024).

    Gara-gara opsen pajak, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) merajuk karena berpotensi membuat penjualan mobil di tahun 2025 jeblok. Namun, meski ada tantangan yang tidak mudah, Faisol memberi bocoran bahwa di tahun depan penjualan mobil tahun depan bisa kembali 1 juta unit seperti tahun lalu.

    “Tahun ini industri otomotif berbeda dengan tahun kemarin, ada banyak situasi di pasar yang menyebabkan target penjualan industri otomotif sedikit terkoreksi, yang menurut laporan Gaikindo sampai akhir tahun penjualan di 850 ribu unit, sedikit di bawah target, tapi rencana target ini di tahun depan kembali ke 1 juta bahkan lebih, semoga bisa tercapai,” kata Faisol.

    Di tahun ini penjualan mobil anjlok, bahkan Gaikindo harus menurunkan target karena kesulitan berjualan. Semula target penjualan mobil 2024 di 1,1 juta unit, namun belakangan turun menjadi 850 ribu unit. Tantangan yang dihadapi industri otomotif pun makin terasa di tahun depan.

    “Semua ini, itu tentu ada banyak persoalannya. Tentulah, tidak hanya secara nasional, tapi banyak aspek, aspek global, lantai pasok global, situasi ekonomi global, yang mau tidak mau makin tidak menentu, Tentu ini harus disikapi agak serius buat kita semua. Karena biasanya setiap tantangan itu adalah kesempatan. Kalau tantangannya yang besar, berarti kesempatan yang juga besar,” ujar Faisol.

    Sebelumnya Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Kukuh Kumara memperkirakan penurunan penjualan akibat opsen pajak bahkan bisa seperti masa kelam pandemi. Kala itu penjualan mobil sangat jatuh.

    “Kalau itu diberlakukan, pasti turunnya akan tajam. Pada tahun ini saja, kita sudah revisi target dari 1 juta unit ke 850 ribu unit. Kalau ada opsen pajak dan PPN 12 persen, bisa jadi kita akan sama dengan saat pandemi, yaitu sekitar 500 ribu,” katanya.

  • Harga Mobil 2025 Berpotensi Naik Rp20 Juta, Pengusaha Beri Peringatan

    Suasana pameran otomotif Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2024 di ICE BSD, Tangerang Selatan, Jumat (22/11/2024). (CNBC Indonesia/Muhamad Sabki)
    Foto: Suasana pameran otomotif Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2024 di ICE BSD, Tangerang Selatan, Jumat (22/11/2024). (CNBC Indonesia/Muhamad Sabki)

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kebijakan opsen atau pungutan tambahan pajak dari pemerintah daerah mendapat pertentangan dari industri kendaraan. Pasalnya kebijakan ini bakal membuat harga kendaraan bakal lebih mahal.

    Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Kukuh Kumara memperkirakan kenaikan harganya bakal cukup besar.

    “Ya naik lumayan sih, antara Rp 15-20 juta tergantung dari jenisnya kan. Tergantung daerahnya juga. Opsen itu berat buat masyarakat. Kelompok-kelompok yang beli mobil harga Rp 250 juta sampai 300 juta itu kelompok-kelompok yang sangat sensitif terhadap harga,” katanya kepada CNBC Indonesia, Jumat (6/12/2024).

    Di tengah penurunan daya beli masyarakat saat ini, kenaikan harga bakal mempengaruhi penjualan. Apalagi favorit penjualan mobil di Indonesia berasal dari kendaraan yang tergolong rendah, berkisar di angka Rp 200-300 jutaan.

    “Ada naik 1 juta, 2 juta juga tuh kerasa, apalagi sampai puluhan juta. Rp 1 juta juga sudah berat, apalagi lebih dari itu,” kata Kukuh.

    Gaikindo sudah menyampaikan hasil kajian kepada Pemda, diantaranya penjualan yang berpotensi anjlok.

    “Karena wewenang mereka dan itu harus jalan katanya. Kita bilangnya ya kalau mau tetap diterapkan, berilah stimulus. Supaya penjualan tetap bisa terjaga,” sebut Kukuh.

    Ia bahkan mengkhawatirkan penjualan yang ada bahkan jauh lebih sedikit dibanding momen pandemic Covid-19 lalu, yakni hanya berkisar di 500 ribu unit.

    “Udah kami sampaikan ke Pemda, ya alih-alih dapat tambahan revenue malah, kami dari Gaikindo udah berbicara kan dampaknya tuh berat ya,” sebut Kukuh.

    “Dalam kondisi yang berat, nah mereka mau menerapkan tambahan pajak yang juga gak kecil gitu. Jangan nanti berharap volumenya naik, kita pertahankan aja udah bagus. Dengan bisnis as usual ya, kalau ditambahin opsen lagi semakin terpuruk lagi. Itu aja yang kami sampaikan ke pemerintah daerah ya,” lanjutnya.

  • Astra Otoparts Siap Membuka Pabrik Komponen di Filipina

    PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) memutuskan untuk membagikan dividen tunai sebesar Rp 530,17 miliar sekitar 40 persen dari laba bersih tahun buku 2022

    JAKARTA, KOMPAS.com – PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) akan membuka pabrik di Filipina untuk menggarap pasar sepeda motor di negara itu. Ekspansi itu juga dilakukan sebagai upaya memperluas peran Astra Otoparts di rantai pasok global. Presiden Direktur Astra Otoparts Hamdhani Dzulkarnaen Salim, mengatakan, Filipina merupakan negara ketiga setelah sebelumnya Astra Otoparts sudah memiliki satu pabrik di Tiongkok dan dua pabrik di Vietnam. Ia menjelaskan, pabrik Astra Otoparts di Tiongkok sudah beroperasi dari 2012 dan di Vietnam sejak 2014 silam.

    Kehadiran kami di Filipina berkat permintaan Honda Asia yang percaya dengan kualitas produk kami dan mampu berdaya saing. Akhir tahun ini kami buka, saat ini sedang pengurusan legal dokumennya,” ujar Hamdhani, dalam keterangan resmi.

    Hamdhani melanjutkan, Astra Otoparts akan terus menjajaki perluasan pasar global. Menurut Hamdhani, tingginya kepercayaan Honda Asia terhadap Astra Otoparts berkat pengalaman panjang dan kualitas produk yang dimiliki. Bahkan, Honda Asia beberapa kali menawarkan Astra Otoparts berekspansi ke beberapa negara. Apalagi suku cadang produk Astra Otoparts seperti aki dan ban sudah diekspor.

    Untuk diketahui, pabrik Astra Otoparts di Indonesia telah mengekspor komponen ke lebih dari 50 negara di kawasan Asia Pasifik, Eropa, Amerika Latin, Timur Tengah, dan Afrika. Komponen suku cadang produksi pabrik Astra Otoparts di negara lain juga memenuhi pasar global. Seperti pabrik di Vietnam yang memasok siedometer sepeda motor untuk beberapa negara di Eropa seperti Yunani, Albania, dan Bulgaria. Hamdhani yakin Astra Otoparts akan terus tumbuh. Terutama didukung diversifikasi produk yang terus dilakukan di luar komponen suku cadang otomotif berupa alat kesehatan, alat berat industri, dan komponen kereta api.

    Astra Otoparts.

    Sebagai informasi, pendapatan Astra Otoparts naik 20,7 persen jika dibandingkan kondisi sebelum pandemi. Pada tahun 2019, pendapatan Astra Otoparts sebesar Rp 15,4 triliun, melonjak menjadi Rp 18,6 triliun di tahun 2023. Pencapaian itu mengejutkan, apalagi di saat kondisi pasar otomotif lesu dan belum bangkit dari masa sebelum pandemi. Tercatat, pada 2023, penjualan otomotif sebanyak 1.005.802 unit, turun 2,4 persen jika dibandingkan tahun 2019 sebelum pandemi yang tercatat sebanyak 1.030.126 unit. Begitu juga pasar kendaraan roda dua yang turun 3,9 persen yakni dari 6.487.460 unit pada tahun 2019 menjadi 6.236.992 unit di 2023.