Categories
Uncategorized

Maruti Suzuki Bersiap Luncurkan e Vitara di Bharat Mobility Expo 2025

e Vitara

Maruti Suzuki dikabarkan tengah bersiap meluncurkan e Vitara di ajang Bharat Mobility Global Expo 2025. Meski begitu, Suzuki Motor Corporation baru-baru ini telah memperkenalkan Suzuki e Vitara di Milan, Italia. 

SUV listrik ini dirancang sebagai model yang diproduksi di India untuk pasar internasional. 

Dengan mengusung konsep “Emotional Versatile Cruiser,” e Vitara menggabungkan teknologi canggih dengan desain modern dan elegan.

Di tengah kemajuan elektrifikasi yang pesat, e Vitara dirancang untuk menjawab permintaan konsumen yang semakin beragam.

President Suzuki Global, Toshihiro Suzuki, menyatakan bahwa perusahaannya akan terus memperluas lini BEV demi mengikuti tuntutan pasar yang terus berubah.

“Setelah peluncurannya (e Vitara), kami akan terus memperluas jajaran BEV kami dan mengusulkan solusi mobilitas yang disesuaikan dengan kebutuhan negara dan wilayah tertentu,” jelas Toshihiro Suzuki.

Kelengkapan Suzuki e Vitara

Interiornya, memiliki perpaduan warna coklat dan hitam, dengan desain dasbor yang modern, serta layar besar sebagai unit utama yang terhubung hingga panel instrumen.

Menariknya, masih ada beberapa tombol pengaturan fisik yang memudahkan pengoperasian saat berkendara.

Jenama asal Jepang ini menyediakan eVitara dengan dua opsi kapasitas baterai Lithium Ferro Phosphate (LFP), yaitu 49kWh dan 61kWh, yang diharapkan dapat menempuh jarak hingga 250 mil (402km).

Mobil ini juga ditawarkan dalam pilihan penggerak roda depan (2WD) dan 4WD dengan teknologi AllGrip-e.

Baterai yang dipasang menyediakan tenaga untuk motor listrik dengan daya 106 kW (142 Hp) pada varian 2WD 49kWh, 128 kW (171 Hp) untuk tipe 2WD 61kWh, dan 135 kW (181 Hp) pada varian tertinggi, yaitu 4WD 61kWh.

Categories
Uncategorized

Pabrik di Thailand Tutup, Suzuki Tambah Model CKD di Indonesia

TANGERANG, KOMPAS.com – Suzuki Motor Corporation memutuskan untuk menutup pabrik mobilnya di Thailand pada akhir 2025 mendatang. Penutupan pabrik rupanya berdampak pada Suzuki Indonesia yang berencana menambah model rakitan dalam negeri. Dalam keterangan resmi perusahaan disebutkan, keputusan ini harus diambil Suzuki usai mengevaluasi struktur produksi global dan memilih untuk fokus ke pasar negara lain. Dari beberapa pertimbangan, pabrik Suzuki di Indonesia rupanya dipilih jadi basis produksi model baru CKD (Completely Knock Down) yang berorientasi ekspor.

Minoru Amano, Presiden Direktur PT Suzuki Indomobil Motor saat berada di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024.

Hal ini diungkap oleh Minoru Amano, Presiden Direktur PT Suzuki Indomobil Motor di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024.

Amano sebelum di Indonesia, juga sempat menjabat sebagai Presiden Direktur Suzuki Motor Thailand pada 2019-2023. Ia menjelaskan penutupan pabrik didasarkan pada beberapa hal. Untuk diketahui, pabrik Suzuki Thailand beroperasi pada 2012. Hal ini didorong kebijakan Eco Car pada 2007 dari pemerintah Thailand. Sementara itu, Suzuki mulai membangun pabrik baru di Cikarang dan beroperasi pada 2015.

Menurutnya, latar belakang pembangunan pabrik di Thailand dan Indonesia karena pertumbuhan penjualan pada 2010 yang meningkat pesat. Hal ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tapi juga negara-negara lain. “Tapi setelah pertumbuhan tersebut, penjualan mobil kini semakin melambat. Jadi tidak hanya Suzuki saja, merek-merek lain pun demikian. Jumlah unitnya tidak bertambah,” ujar Amano di Tangerang, Kamis (18/7/2024). “Akhirnya kami berpikir ulang harus bagaimana. Jadi kondisinya ada dua pabrik baru di Indonesia dan Thailand dengan kapasitas produksi cukup besar. Dengan kondisi pasar otomotif ASEAN, akhirnya kami putuskan untuk memusatkan produksi,” kata dia.

Suzuki XL7 di GIIAS 2024

Dari beberapa pertimbangan, akhirnya Suzuki Motor Corporation lebih memilih pabrik Indonesia dibandingkan Thailand. “Apalagi pabrik Indonesia sejarahnya sudah cukup panjang, kemudian produksinya juga dari pressing sampai assembling, dari hulu sampai hilir sudah terbentuk,” ucap Amano. “Kami juga sudah investasi dan menambah tenaga kerja, sehingga akan menambah dari brand value Suzuki itu sendiri,” ujarnya.

Tampilan pabrik Suzuki di Cikarang dari udara

Walaupun demikian, tanggung jawab Suzuki Indonesia menurutnya semakin besar. Karena pabrik di Tanah Air diproyeksikan untuk menjadi basis produksi pasar Asia Tenggara. “Karena kami berencana untuk memproduksi model yang tidak hanya untuk Indonesia tapi juga untuk ASEAN. Ketika itu diputuskan untuk produksi dalam negeri, kami juga akan berorientasi buat pasar ekspor,” kata Amano. “Kami memang harus (menambah produksi model CKD). Jadi tanggung jawab kami memang jadi lebih besar. Modelnya belum bisa dipastikan, tunggu pengumuman nanti,” ucap dia.

Categories
Uncategorized

Chery Indonesia Siap Ramaikan Segmen Hybrid di 2025

Chery Resmi Luncurkan Tiggo 9, Harganya Mulai Rp 300 Jutaan (Carnewschina)

Chery Sales Indonesia (CSI) menyatakan siap menambah model baru untuk pasar otomotif nasional pada 2025. Penambahan model baru menjadi strategi Chery untuk menggairahkan pasar yang diprediksi bergerak lebih berat akibat kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

Di sektor otomotif, mobil hybrid akan mendapat insentif PPnBM DTP sebesar 3 persen. Aturan ini sendiri mulai diterapkan pada 1 Januari 2025 dan akan berlangsung selama satu tahun.

Celah inilah yang akan dimanfaatkan Chery agar roda bisnisnya bisa melaju kencang. Mereka pun bersiap meluncurkan produk baru yang berbasis mesin hybrid.

“Tahun depan, tahun yang challenging, cuma kami tetap optimistis karena beberapa kebijakan pemerintah sejalan dengan visi Chery. Dengan beberapa teknologi yang kami punya, kami merasa di tahun depan mampu bersaing di industri otomotif nasional,” terang Rifkie Setiawan, Head of Brand Department PT Chery Sales Indonesia saat ditemui di Kawasan SCBD, Jakarta, baru-baru ini.

“Di 2025 kami akan ada beberapa product launch dengan beberapa powertrain yaitu hybrid dan PHEV dari varian Tiggo Series,” tambah Rifkie.

Sayangnya ia tidak menyebut secara rinci model apa yang bakal dirilis nanti, pun demikian dengan waktu peluncurannya. Namun diperkirakan model yang bakal datang adalah Tiggo 8 ataupun Tiggo 9.

“Untuk waktu peluncurannya, ditunggu saja,” katanya.

Tak Ada Model Mobil Listrik

Terkait model lain, Rifkie tidak menerangkan lebih lanjut, namun yang pasti tidak ada model mobil listrik terbaru yang bakal dihadirkan Chery di tahun depan.

“Untuk EV kami akan fokus di dua model ini dulu, Omoda E5 dan Chery J6,” ujarnya

“Tahun ini merupakan achievement EV buat Chery, dan kami berharap di tahun depan EV masih jadi backbone dan juga akan menjadi support kami untuk unit PHEV dan HEV,” sambungnya lagi.

Sekadar informasi, penjualan mobil Chery di sepanjang ini tercatat cukup apik. Setidaknya, 5.000 unit mobil listrik Chery telah didistribusikan hingga akhir tahun ini.

Categories
Uncategorized

Chery Coba Peruntungan di Pasar Hybrid Indonesia di Tahun 2025

Chery Sales Indonesia (CSI) mengungkapkan rencana untuk menambah variasi model baru di pasar otomotif Indonesia pada tahun 2025. Penambahan ini merupakan bagian dari strategi Chery untuk merangsang pasar yang diperkirakan akan mengalami tekanan akibat peningkatan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

Dalam sektor otomotif, mobil hybrid akan mendapatkan insentif PPnBM DTP sebesar 3 persen. Kebijakan ini akan mulai diberlakukan pada 1 Januari 2025 dan berlangsung selama satu tahun. Chery berencana memanfaatkan kesempatan ini untuk mempercepat pertumbuhan bisnis mereka dengan meluncurkan produk baru berbasis mesin hybrid.

“Tahun depan, tahun yang challenging, cuma kami tetap optimistis karena beberapa kebijakan pemerintah sejalan dengan visi Chery,” ucap Rifkie Setiawan, Head of Brand Department PT Chery Sales Indonesia, saat ditemui di Kawasan SCBD, Jakarta, baru-baru ini.

“Dengan beberapa teknologi yang kami punya, kami merasa di tahun depan mampu bersaing di industri otomotif nasional,” lanjutnya. Rifkie juga menambahkan bahwa di tahun 2025, mereka akan meluncurkan beberapa product launch dengan berbagai pilihan powertrain, termasuk hybrid dan PHEV dari varian Tiggo Series.

Sayangnya, ia tidak mengungkapkan detail lebih lanjut mengenai model yang akan dirilis, termasuk waktu peluncurannya. Namun, ada spekulasi bahwa model yang akan datang adalah Tiggo 8 atau Tiggo 9. “Untuk waktu peluncurannya, ditunggu saja,” pungkasnya.

Tidak ada kendaraan listrik yang tersedia

Terkait dengan model lain, Rifkie tidak memberikan penjelasan lebih lanjut. Namun, yang jelas adalah bahwa Chery tidak akan meluncurkan model mobil listrik terbaru pada tahun depan. “Untuk EV kami akan fokus di dua model ini dulu, Omoda E5 dan Chery J6,” ujarnya.

Ia menambahkan, “Tahun ini merupakan achievement EV buat Chery, dan kami berharap di tahun depan EV masih jadi backbone dan juga akan menjadi support kami untuk unit PHEV dan HEV.” Hal ini menunjukkan komitmen Chery untuk mengembangkan kendaraan listriknya di pasar.

Selain itu, penjualan mobil Chery selama tahun ini menunjukkan hasil yang memuaskan. Setidaknya, sebanyak 5.000 unit mobil listrik Chery telah berhasil didistribusikan hingga akhir tahun ini. Ini merupakan pencapaian yang cukup signifikan bagi perusahaan. Dengan fokus yang jelas pada model Omoda E5 dan Chery J6, Chery berupaya untuk memperkuat posisinya di segmen kendaraan listrik. Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing Chery di pasar otomotif yang semakin ketat.

Categories
Uncategorized

QJMotor mulai ekspansi pasar Indonesia di tahun 2025

QJMotor mulai ekspansi pasar Indonesia di tahun 2025

Jakarta (ANTARA) – Pasar otomotif roda dua kembali diramaikan dengan jenama baru asal China, yakni QJMotor dengan memulai pembangunan pabrik mereka di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat pada Februari 2025.

Tidak hanya itu saja, pihaknya juga telah melakukan penandatangan kerja sama dengan beberapa diler resmi QJMotor di Indonesia yang diharapkan dapat memenuhi permintaan lokal dan berkontribusi terhadap pertumbuhan industri otomotif Indonesia.

QJMotor, yang terkenal akan inovasi dan kualitasnya, bersemangat untuk hadir di jalanan Indonesia.  Kami yakin kemitraan ini akan menjadi mesin yang kuat, membawa sepeda motor kami ke hati pengendara Indonesia. Dengan keahlian lokal dealer kami dan daya tarik global merek ini, kami akan menciptakan pengalaman berkendara roda dua yang unik,” kata Presiden Direktur QJMotor, Felix Huang melalui keterangan resminya, Kamis.

Di Indonesia, QJMotor baru akan memulai kegiatan pemasarannya pada Februari 2025 mendatang yakni pada ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025 dengan beragam produk anyar mereka di ajang tersebut.

Untuk diketahui, QJMotor dalam dunia roda dua telah memiliki sejarah yang panjang di global. Jenama ini juga sering mengikuti kegiatan bergengsi di ajang balap seperti Moto3, Moto2, dan World Superbike (WSBK).

Jenama yang telah berdiri sejak tahun 1985 ini, telah meraih kesuksesan di pasar internasional. Melalui inovasi berkelanjutan dan komitmen terhadap kualitas produk yang sudah banyak diakui secara global.

Categories
Uncategorized

Pasar Otomotif RI dan Ekspor Mobil di 2025 Diprediksi Tumbuh

Direktur Neraca Produksi Badan Pusat Statistik Puji Agus Kurniawan mengatakan pasar otomotif di Indonesia dan ekspor diprediksi bertumbuh di 2025.

Jakarta, CNN Indonesia — Direktur Neraca Produksi Badan Pusat Statistik Puji Agus Kurniawan mengatakan pasar otomotif di Indonesia diprediksi bertumbuh di 2025. Permintaan ekspor juga disebut akan terus menggeliat di tahun depan.
Menurutnya, meningkatnya permintaan otomotif domestik dan ekspor meski di tengah tantangan dalam negeri yang cukup berat seperti adanya PPN 12 persen dan juga pungutan pajak tambahan opsen di beberapa daerah berlaku di awal 2025.

“Ekspor produk kendaraan bermotor dan suku cadang kecuali sepeda motor cenderung memiliki tren positif mencapai 2,57 miliar dolar Amerika pada Q3-2024,” kata Puji di Jakarta (20/12) dikutip dari Antara.

Puji menyampaikan keyakinan bahwa industri otomotif masih memiliki gairah yang cukup kuat untuk di tahun-tahun mendatang, meski ada beberapa sejumlah kebijakan untuk produk kendaraan.

“Kalau sekarang kan PPN kita 11 persen, jadi kalau tahun besok 12 persen, saya rasa mereka yang mau beli kendaraan tidak terlalu pusing lah, karena naiknya 1 persen,” ujar dia.

Insentif mobil hybrid produksi lokal


Sebelumnya pemerintah mengumumkan paket insentif untuk kendaraan elektrifikasi sebagai solusi untuk mendongkrak industrinya, seperti pemberian insentif untuk mobil listrik berbasis baterai (battery electric vehicle/BEV) hingga mobil hibrida (hybrid electric vehicle/HEV).

Pemerintah telah menetapkan kebijakan insentif untuk kendaraan berjenis hibrida melalui PPnBM DTp sebesar 3 persen. Kebijakan ini juga dimaksudkan untuk meningkatkan penjualan kendaraan jenis hibrida di Indonesia menyusul adanya kenaikan PPN sebesar 12 persen di tahun depan.

Insentif lainnya juga pemerintah memberikan seperti PPN DTP 10 persen untuk impor kendaraan mobil listrik completely knocked down (CKD), PPnBM DTP untuk impor mobil listrik completely built up (CBU) dan juga CKD sebesar 15 persen dan juga bebas bea masuk untuk impor mobil listrik CBU.

Ekspor mobil meningkat


Pada 2023, Gaikindo mengumumkan jumlah ekspor kendaraan buatan Indonesia mencapai 505.134 unit atau naik 6,7 persen dibandingkan tahun lalu yang tercatat 473.602 unit.

Untuk tahun ini, ekspor kendaraan dari Indonesia diprediksi tembus 1 juta unit.

“Kita harapkan jumlah ekspor tahun ini bisa menyentuh angka 500 ribu unit atau kita juga sangat berharap bisa menyentuh angka 1 juta unit,” kata Kukuh Kumara di Jakarta,

Categories
Uncategorized

Strategi Toyota Hadapi PPN 12 Persen, Jaga Kenaikan Harga Mobil

Toyota Avanza

SURABAYA, KOMPAS.com – Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang berlaku mulai tahun depan menjadi 12 persen memberikan tantangan tersendiri bagi industri otomotif, termasuk PT Toyota Astra Motor (TAM). Menyikapi perubahan ini, Direktur Pemasaran TAM Anton Jimmy Suwandi, mengungkapkan bahwa meskipun tarif PPN mengalami kenaikan 1 persen, perusahaan berusaha untuk menjaga harga jual mobil tetap stabil. “Agak susah ya, karena kalau bicara PPN kan jelas, 11 persen jadi 12 persen pada tahun depan,” ujar Anton di Surabaya.

Toyota Corolla Cross Hybrid GR Sport
Toyota Corolla Cross Hybrid GR Sport(KOMPAS.com/Adityo)

“Kita sekarang sedang bicara dengan pihak pabrikan, dari Toyota sendiri kita sedang berusaha untuk mempertahankan semaksimal mungkin supaya tidak ada kenaikan harga dari kami,” tambahnya.

Hal ini menjadi fokus utama perusahaan, mengingat di tahun-tahun sebelumnya, kenaikan harga mobil biasanya terjadi pada awal tahun karena penyesuaian berbagai faktor biaya. Di samping itu, pemerintah juga memastikan Upah Minimum Provinsi (UMP) juga naik 2025. “Biasanya awal tahun kami akan menaikkan harga karena biaya juga naik. Karena kan gaji UMP juga naik ya? Jadi, sebagai akibatnya harusnya harga akan naik dari kami,” ucapnya. Namun perseroan kini tengah berupaya keras untuk menghindari kenaikan harga yang signifikan. “Kami sedang diskusi dengan manufaktur untuk tidaklah menaikkan harga dari kami, untuk mengurangi supaya tadi kenaikan 1 persen itu, atau kenaikan-kenaikan yang lain itu tak terlalu dirasa tinggi oleh masyarakat,” kata Anton.

Pabrik Toyota yang ada di Turki.

Selain itu, Anton juga berharap agar pemerintah dapat memberikan insentif yang dapat membantu meredam dampak kenaikan pajak ini. “Kami juga berharap supaya insentif dari pemerintah pusat, atau pemerintah daerah itu akan bergulir segera di bulan Januari, supaya akhirnya mungkin kenaikan itu, ya kira-kira tetap akan ada kenaikan, tapi masih di level yang acceptable dari sisi masyarakat,” katanya. Meski demikian, Anton menambahkan bahwa situasi ini masih sangat dinamis. Ia berharap akan banyak hal-hal positif yang akan datang ke depan sehingga memberikan dampak baik bagi konsumen.

Categories
Uncategorized

Jetour T2 Dipastikan Meluncur di Indonesia Tahun pada 2025

PT Jetour Motor Indonesia (JMI) akan bergerak lebih agresif pada 2025, dengan meluncurkan beberapa mobil baru.

Jetour

Liputan6.com, Jakarta – PT Jetour Motor Indonesia (JMI) akan bergerak lebih agresif pada 2025, dengan meluncurkan beberapa mobil baru. Pabrikan asal Tiongkok ini, memang di Tanah Air sudah memiliki dua model, yaitu Dashing dan X70 Plus.

Dijelaskan Marketing Director PT JMI, Moch Ranggy Radiansyah, untuk 2025, Jetour memastikan bakal membawa kendaraan off-road terbarunya.

“Kita tahun depan akan ada Jetour T2. Ini masuk ke Travel series yang boxy SUV. Itu di Indonesia pun akan jadi road test pertama untuk right-hand drive,” ujar Ranggy, di sela-sela media test drive Jetour X70 Plus, di Bogor, Jawa Barat.

Namun, memang belum ada informasi merinci terkait detail waktu Jetour T2 ini hadir di Indonesia. Bicara variannya, model ini akan ada untuk mesin konvensional atau ICE dan juga hybrid atau plug-in hybrid electric vehicle (PHEV).

“T2 pun kita datang dengan ICE, nanti akan ada model hybridnya. Kehadirannya untuk menambah pilihan konsumen di Indonesia,” tegasnya.

Di China, Jetour T2 ini dipersenjatai oleh sistem PHEV. Terdiri dari kombinasi mesin Acteco 1,5 turbo GDI generasi kelima dan motor sinkron magnet permanen, yang dipadukan dengan DHT 3 kecepatan.

Jetour T2 Dark Warrior

Rangkaian ini membuat Jetour T2 memiliki tenaga gabungan maksimum sebesar 280 kW atau 380,6 PS dan torsi puncak keseluruhan sebesar 610 Nm.

Selain itu, tipe terendah serta menengah dilengkapi dengan paket lithium iron phosphate 26,7 kWh besutan CALB-Tech. Baterai memberikan jangkauan listrik murni (metode CLTC) sejauh 129 km.

Model kelas atas dilengkapi dengan paket baterai lithium iron phosphate sebesar 43,24 kWh buatan CATL. Ia dapat memberikan jangkauan jelajah (EV mode) sejauh 208 km.

Categories
Uncategorized

Indomobil: Industri otomotif 2025 penuh dengan tantangan

Indomobil: Industri otomotif 2025 penuh dengan tantangan

Jakarta (ANTARA) – CEO PT Indomobil National Distributor Tan Kim Piauw mengatakan 2025, industri otomotif Indonesia memiliki tantangan yang cukup luar biasa dengan adanya regulasi Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12 persen.

“Tahun 2025, memang tantangannya tidak mudah juga dengan faktor-faktor tadi. Dan bagusnya ini bukan dialami oleh kita sendiri, tapi semua pemain otomotif yang ada di Indonesia,” kata Tan Kim Piauw disela-sela kegiatan Media Gathering di Jakarta, Rabu.

Tidak hanya PPN 12 persen yang menjadi isu nasional dan dianggapnya dapat mengganggu industri otomotif tanah air, penambahan pajak Opsen juga secara tidak langsung dapat menumpulkan daya beli konsumen tahun depan.

Untuk menjawab tantangan tersebut, pihaknya akan terus menjalankan program yang mengedepankan untuk memberikan pengalaman berkendara bagi para pelanggannya di Indonesia melalui Comfort Experience Challenge Drive.

Program tersebut dikatakan sangat berhasil untuk memberikan pengelaman berkendara kepada konsumen yang belum mengetahui secara detil keunggulan dari kendaraan-kendaraan yang dipasarkan Citroen di Indonesia.

“Pertama, kita seperti yang tadi saya ceritakan, kita masih sama akan menjalankan Citroen customer experience. Jadi semakin banyak orang mengenal produk Citroen,” ujar dia.

Sementara itu, Citroen Indonesia memiliki capaian yang cukup gemilang di tahun 2024. Sepanjang tahun ini, pabrikan otomotif asal Prancis ini telah sukses menghadirkan 22 diler resmi dan 13 Citroen Experience Center.

Sebagaimana diketahui bersama, Presiden Prabowo Subianto pada 6 Desember 2024 menegaskan, sesuai undang-undang, PPN 12 persen akan diterapkan mulai awal tahun 2025. Namun penerapan kebijakan perpajakan tersebut akan dilakukan secara selektif.

Menurut Kepala Negara, kenaikan PPN hanya akan diterapkan pada barang mewah. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, rincian barang mewah yang dikenakan PPN 12 persen akan diatur lebih lanjut dalam Peraturan Menteri Keuangan.

Categories
Uncategorized

Indonesia Akan Kedatangan 6 Merek Mobil Baru Lagi Tahun 2025

Ilustrasi pabrik mobil Jetour di China. Foto: Jetour

Wakil Komisaris Utama PT Handal Indonesia Motor (HIM), Jongkie Sugiarto membeberkan akan ada enam merek mobil baru lagi yang datang ke Tanah Air tahun depan, dan siap melakukan aktivitas perakitan lokal.

“Mudah-mudahan kita (brand) yang baru itu sudah ada enam merek lagi. Macam-macam, ada ICE (Internal Combustion Engine/konvensional) dan listrik juga ada,” ucap Jongkie ditemui di ICE BSD, Tangerang belum lama ini. PT HIM saat ini mengandalkan fasilitas produksi yang berlokasi di Pondok Ungu, Bekasi dengan luas 12 hektare dan punya kapasitas produksi maksimal sebesar 30 ribu unit per tahun. Perusahaan kini juga tengah membangun pabrik baru.”Nanti kami akan menyusun pembagian produksi antara pabrik baru dan yang lama. Model yang bodinya sudah dicat akan diproduksi di pabrik baru, semua disesuaikan dengan kebutuhan merek dan model kendaraan,” jelas Jongkie.

Suasana produksi massal perdana mobil listrik Neta V-II oleh PT Neta Auto Indonesia dan PT Handal Indonesia Motor di Pondok Ungu, Bekasi, Jumat (31/5/2024). Foto: Sena Pratama/kumparan

Fasilitas produksi HIM tersebut bertempat di Integrated Industrial Park (IIP) Karawang, Jawa Barat dengan lahan seluas 38 hektare dan diproyeksikan memiliki kapasitas produksi hingga 90 ribu unit per tahun.

“Nanti akan beroperasi mulai Februari-Maret tahun depan untuk model yang bodinya sudah dicat karena fasilitas paint shop itu baru selesai bulan Juli, setelahnya itu sudah bisa rakit dan cat juga,” kata Jongkie.Merek-merek yang sudah melakukan perakitan Completely Knocked Down (CKD) dan Semi Knocked Down (SKD) di PT HIM sudah ada Chery, Neta, dan yang terbaru Jetour. Model-modelnya seperti Chery Tiggo dan Omoda, serta Neta V-II.

PT Chery Sales Indonesia (CSI) melakukan seremoni roll out unit mobil listrik Chery Omoda E5 secara perdana di pabrik PT Handal Indonesia Motor, Bekasi (2/12/2023). Foto: Sena Pratama/kumparan

Sayangnya, Jongkie masih enggan membeberkan lebih detail enam merek yang dimaksud, tetapi tiga pabrikan diduga Geely, Zeekr, dan Xpeng bakal memanfaatkan fasilitas perakitan Handal lebih dahulu.

Di industri otomotif, Handal merupakan salah satu pemain lama. Bermula pada 1975 dengan nama PT Zastam Motor Indonesia yang dikenal merakit model-model Nissan dan pada tahun 2000 berganti menjadi PT Hyundai Indonesia Motor.

Model terakhir yang dirakit adalah Hyundai H-1 sebelum perusahaan mengubah namanya menjadi PT Handal Indonesia Motor dan mulai memproduksi mobil-mobil lansiran pabrikan China saat ini.