Categories
Uncategorized

Deretan Mobil SUV Mewah di RI Awal Tahun 2025

Meski tidak sebesar pasar segmen SUV dengan harga Rp300 juta hingga Rp500 jutaan, namun mobil dengan harga Rp800 jutaan ke atas atau masuk ke dalam segmen mewah tetap memiliki daya tarik tersendiri bagi konsumen.

Pasar mobil mewah sangat dinamis, sejumlah merek ternama telah meluncurkan model terbaru untuk bersaing memperebutkan konsumen kelas atas.

1. BMW 8 The 8 840i Gran Coupe

Produsen otomotif asal Jerman, BMW telah meluncurkan mobil mewah The 8 840i Gran Coupe yang masuk ke dalam segmen SUV dan dibanderol Rp2-3 miliar. 

Mobil ini memiliki mesin dengan kapasitas 2998 cc dan mampu menghasilkan tenaga hingga 340 hp. 2. BMW The XM

Menjadi mobil SUV mewah terbaru dengan desain agresif dan teknologi canggih, yang ditenagai oleh mesin 4.4L twin-turbo V8 yang dipadukan dengan motor listrik, menghasilkan tenaga sebesar 653 hp dan torsi 800 Nm. Mobil mewah ini dibanderol Rp 6 miliar.

3. Mercedes-EQ EQA 250 Electric Line

Mobil listrik dari Mercedes-Benz ini menjadi pilihan menarik bagi konsumen yang ingin memiliki kendaraan ramah lingkungan.

Mobil listrik ini dibekali dengan tenaga 190 hp dan torsi mencapai 385 Nm. Mobil mewah ini dipasarkan dengan harga Rp1,5 miliar.

4. Mercedes-Benz EQ EQS

Mobil mewah Mercedes-Benz lainnya adalah EQ EQS, yang tersedia dalam berbagai varian, dengan tenaga mulai dari 333hp hingga 523 hp.

Dengan baterai berkapasitas besar, yakni 107 kWh, EQS mampu menempuh jarak hingga 785 km (WLTP) dengan sekali pengisian daya (EQS 450 4Matic AMG Line SUV: 676 km).

Mobil mewah ini dipasarkan dengan harga mulai dari Rp2,9 miliar hingga Rp3 miliaran.

5. Lexus LX 570

Lexus LX 570 merupakan SUV mewah yang menawarkan performa tangguh dan kenyamanan premium.

Ditenagai oleh mesin V8 berkapasitas 5.663 cc, kendaraan ini mampu menghasilkan tenaga hingga 362 hp dan torsi maksimal 530 Nm, disalurkan melalui transmisi otomatis 8-percepatan dengan sistem penggerak all-wheel drive.

Di Indonesia, Lexus LX 570 ditawarkan dengan harga sekitar Rp3,365 miliar.

Categories
Uncategorized

Wajib Dikunjungi… Indonesia Jadi Tuan Rumah 5 Pameran Otomotif Besar Tahun 2025

Pameran Otomotif Besar Tahun 2025

Tahun 2025 akan menjadi momen penting bagi industri otomotif di Indonesia.

Berbagai pameran otomotif prestisius akan digelar, menghadirkan inovasi terbaru dan teknologi mutakhir dari berbagai merek kendaraan bermotor, baik roda dua maupun roda empat.

Seiring dengan perkembangan pesat industri otomotif di Tanah Air, Indonesia semakin mengukuhkan posisinya sebagai salah satu pemain utama di kawasan Asia Tenggara.

Selain memenuhi kebutuhan pasar domestik, produksi kendaraan dalam negeri juga telah menjadi komoditas ekspor unggulan.

Ekspor Otomotif Indonesia Mendominasi

Menurut Kukuh Kumara, Sekretaris Jenderal Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo),

Indonesia telah mencapai swasembada produksi mobil sejak lebih dari satu dekade lalu.

“Impor mobil sangat terbatas. Saat ini, kendaraan buatan Indonesia sudah diekspor ke berbagai negara,” ujar Kukuh.

Berdasarkan data Gaikindo, sepanjang tahun 2024, ekspor mobil utuh (Completely Built Up/CBU) dari Indonesia mencapai 472.194 unit,

meski terjadi penurunan sebesar 6,5 persen dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 505.134 unit.

Selain itu, ekspor mobil dalam bentuk terurai (Completely Knocked Down/CKD) mencapai 46.311 unit, turun dari 65.781 unit pada tahun sebelumnya.

Di sisi lain, total impor mobil sepanjang 2024 hanya 97.010 unit,

yang berarti kendaraan impor hanya menyumbang sekitar 11 persen dari total penjualan domestik.

5 Pameran Otomotif Wajib Dikunjungi di Tahun 2025

Untuk Anda pecinta otomotif, berikut daftar pameran otomotif besar yang akan digelar di Indonesia pada tahun 2025:

Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025

Deskripsi: Pameran ini menghadirkan berbagai merek mobil dan motor, termasuk peluncuran produk baru yang menarik perhatian pecinta otomotif.

Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2025

Deskripsi: Fokus pada kendaraan listrik dan teknologi ramah lingkungan, acara ini menjadi wadah untuk memperkenalkan solusi transportasi berkelanjutan.

Untuk Anda pecinta otomotif, berikut daftar pameran otomotif besar yang akan digelar di Indonesia pada tahun 2025:

Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025

Deskripsi: Pameran ini menghadirkan berbagai merek mobil dan motor, termasuk peluncuran produk baru yang menarik perhatian pecinta otomotif.

Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2025

Deskripsi: Fokus pada kendaraan listrik dan teknologi ramah lingkungan, acara ini menjadi wadah untuk memperkenalkan solusi transportasi berkelanjutan.

Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025

Deskripsi: Pameran ini menampilkan beragam kendaraan terbaru, termasuk mobil konsep dan teknologi elektrifikasi.

Indonesia Motorcycle Show (IMOS) 2025

Deskripsi: Ajang pameran sepeda motor ini menampilkan inovasi terkini di dunia kendaraan roda dua, termasuk motor listrik dan aksesori premium.

Jakarta Auto Week (GJAW) 2025

Deskripsi: Sebuah pameran otomotif bergengsi yang menghadirkan model terbaru dari berbagai merek ternama dengan teknologi canggih.

Industri Otomotif Menuju Masa Depan

Dengan berbagai pameran yang dijadwalkan pada tahun 2025,

industri otomotif Indonesia tidak hanya menunjukkan perkembangan signifikan tetapi juga mengedepankan teknologi ramah lingkungan.

Ini sejalan dengan tren global yang mengarah pada penggunaan kendaraan berbasis listrik dan energi bersih.

Tahun 2025 diharapkan menjadi titik balik bagi industri otomotif di Indonesia untuk semakin bersaing di pasar internasional.

Categories
Uncategorized

Proyeksi Pasar Otomotif Nasional Sepanjang 2025: Banyak Sekali Tantangan!

Proyeksi Pasar Otomotif Nasional Sepanjang 2025: Banyak Sekali Tantangan!

Tahun lalu market otomotif nasional mengalami penurunan. Bahkan Gaikindo mengubah target dari 1,1 juta menjadi 850 ribu unit. Sedangkan untuk proyeksi 2025 juga dinilai semakin menantang. Ada sejumlah faktor yang menjadi kendala seperti opsen pajak di sejumlah daerah dan kenaikan PPN menjadi 12 persen. Belum lagi di sektor pembiayaan penuh dengan kredit macet (NPL), membuat leasing semakin selektif.

Kukuh Kumara, Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia menuturkan. Gaikindo menetapkan target penjualan 2025 sebanyak 850 ribu unit, dengan potensi koreksi turun hingga 750 ribu unit dan upside ke 900 ribu unit. Hal ini disebabkan beberapa aspek di tarif perpajakan dan kondisi perekonomian belum stabil.

Menurut dia, ada beberapa faktor yang memengaruhi pasar mobil sepanjang 2025. Selain tiga hal itu, ada faktor penurunan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS), Federal Funds Rate (FFR). Kemudian makin banyak merek-merek kendaraan bermotor masuk ke Indonesia. Sehingga konsumen mempunyai lebih banyak pilihan. Tahun ini, penjualan EV diperkirakan terus bertumbuh.

GIIAS Semarang 2024

Untuk itu, diperlukan dukungan kebijakan dari pemerintah, termasuk untuk mengatasi dampak opsen pajak kendaraan bermotor. Sehingga industri kendaraan bermotor nasional tetap bisa tumbuh. Menurut Kukuh, dukungan insentif dapat meningkatkan pertumbuhan industri kendaraan bermotor (KBM), terlihat dari peningkatan penjualan. Kemudian bisa menggairahkan industri komponen, industri perbankan, hingga lembaga pembiayaan.

“Selain itu, (dukungan kebijakan pemerintah) bisa berdampak terhadap pertambahan pendapatan negara, baik pusat dan daerah. Terdiri atas PPN, BBNKB, PKB, PPh badan, PPh perorangan,” tegasnya.

Gaikindo pun meminta semua teknologi elektrifikasi (xEV), yakni HEV, PHEV dan BEV diberikan kesempatan untuk mendapatkan insentif. Yakni sesuai dengan kontribusi dalam penurunan emisi karbon dioksida (CO2) dan bahan bakar minyak (BBM). Perkembangan pasar xEV dapat memberikan dampak terhadap pendalaman industri otomotif, juga potensi peningkatan ekspor jenis kendaraan elektrifikasi.

GIIAS 2024

Penjualan Mobil Bisa Tumbuh Tajam Bila Syarat Terpenuhi

Pasar mobil di Indonesia stagnan di kisaran 1 juta unit sejak 2014 hingga 2023. Terutama disebabkan rendahnya daya beli akibat penurunan kelas menengah, produktivitas tenaga kerja turun. Kemudian akibat perlambatan pertumbuhan PDB per kapita, inflasi tinggi, nilai tukar mata uang asing, suku bunga, keterbatasan pembiayaan dan regulasi pemerintah.

Oleh sebab itu, kelas menengah dapat menentukan arah pasar mobil ke depan. Intinya, pasar mobil bakal menguat tajam asalkan Indonesia mencapai visi Indonesia 2045. Yakni pendapatan nasional bruto per kapita harus di angka US$30.300, pertumbuhan ekonomi 7-8 persen per tahun dan populasi berpenghasilan menengah sebesar 80 persen. Ambil contoh, relaksasi PPnBM pada 2021 dan 2022 berhasil meningkatkan penjualan mobil. Insentif ini mendorong peningkatan permintaan terhadap input di sektor industri (backward linkage). Serta peningkatan output di sektor otomotif (forward linkage).

Asal tahu, sektor otomotif nasional mengalami pemulihan signifikan pada 2021. Hal ini didukung oleh inisiatif pemerintah seperti subsidi PPnBM. Penjualan mobil kala itu terkerek lebih dari 300 ribu unit dibandingkan 2020. Tentu memberikan dampak positif bagi industri suku cadang dan komponen. Namun, setelah subsidi PPnBM dicabut pada 2023. Penjualan kendaraan roda empat menurun hampir 40.000 unit dibandingkan 2022. Menunjukkan tren penurunan yang berlanjut.

IIMS Hybrid 2021

Raden Pardede pengamat ekonomi bilang. Insentif itu bisa meningkatkan permintaan input di backward linkage sebesar Rp36 triliun dan output forward linkage Rp43 triliun. Program PPnBM DTP melibatkan 319 perusahaan komponen tingkat 1. Mendorong kinerja industri tingkat 2 dan 3, yang sebagian besar adalah IKM.

Soal tren BEV dunia, dia meminta pemerintah menyesuaikan regulasi dan kemampuan beli masyarakat (affordability). Sebab, jika regulasi terlalu maju, ini akan mematikan industri. “Kita tak perlu ikuti negara lain. Indonesia harus menentukan jalannya sendiri. Pemerintah perlu bersikap rasional dalam melihat keunggulan kompetitif dan keterbatasan yang ada,” ungkap Raden Pardede.

Jadi, tanpa tambahan insentif, penjualan mobil 2025 dikhawatirkan bisa jebol di bawah 800 ribu unit, melanjutkan tren buruk pada 2024. Saat itu pasar turun 13,9 persen menjadi 865.723 unit. Sebaliknya, melalui skenario tambahan insentif, market mobil bisa diselamatkan dengan estimasi penjualan 900 ribu unit. Sejauh ini, pemerintah telah merilis insentif diskon pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) mobil hybrid sebesar 3 persen. Namun, pertolongan ini dinilai belum cukup. (ALX/TOM)